REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selebritas Cinta Laura Keihl berharap Indonesia memiliki lebih banyak lembaga yang mampu menaungi perempuan dan anak korban kekerasan. Cinta Laura baru saja dilantik sebagai Duta Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).
"Setelah delapan tahun aku tinggal di Amerika, aku melihat bagaimana kalau ada korban kekerasan. Ada banyak sekali akses agar mereka (korban kekerasan) bisa mendapatkan dukungan yang cukup secara psikologis. Pokoknya, support systemnya banyak sekali. Dan, aku rasa Indonesia juga perlu (memperbanyak lembaga) agar mereka merasa terlindungi," ujar pelantun "Vida" itu di Jakarta, Senin (29/7).
Cinta mengatakan perempuan dan anak-anak korban kekerasan di Indonesia seringkali belum mengetahui bagaimana cara melapor serta melanjutkan kehidupan mereka setelah mengalami kekerasan. Perempuan berdarah Jerman itu mengaku harus meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kekerasan terhadap perempuan dan akan serta tidak menyepelekan persoalan kekerasan yang menimpa perempuan dan anak-anak.
"Sebagai wanita, aku ingin bisa mengajarkan wanita-wanita dan anak Indonesia agar jangan takut melaporkan apa yang terjadi kepada mereka. Sebenarnya, sudah ada banyak peraturan dan undang-undang yang melindungi wanita dan anak-anak. Tinggal kita tingkatkan awareness-nya," kata dia.
Aktris dan penyanyi kelahiran 1993 itu berjanji akan melakukan rapat dengan Kementerian PPPA untuk merencanakan program-program dalam meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak.