Senin 22 Jul 2019 17:50 WIB

Mikronutrien, Zat Gizi yang Sering Terlewatkan Saat Hamil

Ibu hamil sering kali melewatkan pemenuhan mikronutrien.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi ibu hamil.
Foto: Photo by freestocks from Pexels
Ilustrasi ibu hamil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada masa kehamilan, kebutuhan nutrisi mikro ibu hamil meningkat. Faktanya, menurut Riskesdas 2018, satu dari dua bunda hamil mengalami anemia dan kekurangan nutrisi.

Spesialis kandungan dan kebidanan, Dr dr Ali Sungkar SpOG(K) mengatakan, nutrisi mikro merupakan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia dalam jumlah kecil untuk melaksanakan fungsi-fungsi fisiologis. Namun, karena dibutuhkan dalam jumlah kecil, kebanyakan ibu hamil sering kali melewatkan kecukupan nutrisi mikro dalam menu makanan mereka.

Baca Juga

"Butuh sedikit, tetapi harus," jelas Ali di Jakarta, belum lama ini.

Ali menjelaskan, zat gizi makro terdiri dari protein, energi, dan lemak. Sedangkan mikro nutrien mencakup vitamin dan mineral.

"Bukan lagi 4 sehat 5 sempurna, tapi makanlah yang seimbang," kata Ali.

Beragam jenis vitamin dan mineral yang diperlukan itu termasuk zat besi dan asam folat. Untuk vitamin, ada yang larut air maupun larut lemak. Sementara mineral dibagi menjadi dua kelompok, yaitu makromineral dan mikromineral.

Makromineral adalah mineral yang dibutuhkan tubuh sebanyak minimal 100 mg per hari, seperti  kalsium dan fosfor. Sedangkan mikromineral (trace elements) adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kurang dari 100 mg per hari, seperti seng dan besi. 

Mikronutrien hanya bisa diperoleh dari luar tubuh melalui makanan atau suplemen karena tubuh tidak mampu memproduksinya dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan. Mikronutrien juga punya peran penting dalam pembentukan hormon, aktivitas enzim serta mengatur fungsi sistem imun dan sistem reproduksi.

Ali menjelaskan, jika pada masa hamil, ibu mengalami kondisi kekurangan nutrisi mikro, maka kondisi itu bisa berdampak buruk bagi janin. Ibu hamil bisa mengalami kelainan plasenta, pendarahan saat melahirkan, bayi lahir prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, hingga bayi meninggal dalam kandungan.

Oleh karena itu, persiapan yang baik harus dilakukan pada masa kehamilan. Mulai dari persiapan fisik yang baik dan juga kecukupan nutrisi untuk mendukungnya agar janin yang dikandung dapat tumbuh sehat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement