Selasa 23 Jul 2019 00:07 WIB

Dieng Culture Festival Tampilkan Dua Acara Baru

Dieng Culture Festival (DCF) digelar pada 2-4 Agustus 2019

Prosesi pemotongan rambut anak gimbal di acara budaya Dieng Culture Festival (DCF) 2018
Foto: ist/sendy
Prosesi pemotongan rambut anak gimbal di acara budaya Dieng Culture Festival (DCF) 2018

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Salah satu agenda wisata di Provinsi Jawa Tengah berupa kegiatan Dieng Culture Festival (DCF) yang digelar pada 2-4 Agustus 2019 bakal menampilkan dua acara baru dari 12 rangkaian acara yang telah disiapkan penyelenggara.

"Dua acara yang baru dihadirkan tahun ini adalah Java Coffe Festival dan Festival Artistik," kata pencetus Dieng Culture Festival Alif Fauzi, Senin (22/7).

Ia menyebutkan rangkaian acara yang akan digelar pada DCF 2019 antara lain, Senandung Negeri Di Atas Awan, ritual adat pencukuran rambut gembel, pagelaran kesenian tradisional dataran tinggi Dieng, Jazz Atas Awan, aksi Dieng bersih, sarasehan budaya, dan Sky Lantern Festival.

Pada DCF yang ke-10 ini, ritual potong rambut gimbal pada sembilan anak yang berasal dari Kabupaten Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Batang, dan DKI Jakarta.

Menurut dia, ritual potong rambut gimbal tersebut merupakan acara yang paling ditunggu-tunggu wisatawan, meskipun tidak semua wisatawan bisa menjangkau titik lokasinya karena penyelenggara hanya menyediakan 3.000 tiket masuk.

"Untuk harga tiket perorangan pada DCF tahun ini dijual seharga Rp350 ribuan dan hanya bisa dibeli dengan cepat setelah jadwal dibuka," ujarnya.

Dengan harga tersebut, kata dia, pengunjung sudah mendapatkan kaos DFC, selendang batik, caping gunung, lampion, cenderamata, kartu pengenal, tiket masuk objek wisata Kawah Sikidang Telaga Warna dan Komplek Candi Arjuna, serta goody bag DCF 2019.

Terkait dengan persiapan penyelenggaraan DCF 2019, Alif mengungkapkan sudah mencapai 95 persen, meskipun masih ada sedikit kendala untuk pelaksanaan festival lampion.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta penyelenggara DCF 2019 berkomunikasi dengan AirNav maupun Dinas Perhubungan, apalagi festival lampion sudah jadi salah satu ikon untuk DCF.

"Izin saja ke AirNav dan Dinas Perhubungan, saya kira itu tidak masalah," katanya.

Gubernur Ganjar juga menekankan pentingnya pengelolaan sampah selama penyelenggaraan DCF 2019, mengingat banyaknya keterlibatan masyarakat.

"Khususnya soal sampah, disiapkan betul agar sebelum acara bersih setelah acara pun tetap bersih. Masyarakat sekitar dan pengunjung diingatkan terus, jika perlu bilang sampahnya suruh dikantongi," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement