Senin 15 Jul 2019 17:43 WIB

Pasta Gigi Arang tidak Terbukti Putihkan Gigi

Ahli kesehatan gigi mengatakan penggunaan arang untuk pasta gigi hanya klaim semata

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Anak dan ibu menyikat gigi
Foto: The Star
Anak dan ibu menyikat gigi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semua orang menginginkan senyum yang memukau dengan gigi putih yang bersinar. Salah satu tren pemutihan gigi terpanas beberapa tahun terakhir adalah pasta gigi arang.

Pasta gigi tersebut diklaim menjadi cara alami untuk membuat gigi berkilau dan membersihkannya dari racun. Namun, apakah itu benar-benar berfungsi secara nyata?

Baca Juga

Ahli kesehatan gigi terkemuka di Australia Tabitha Acret mengatakan penggunaan arang untuk pasta gigi hanya klaim semata. Belum ada penelitian yang bisa membuktikan khasiat yang digaungkan ke publik itu.

"Meskipun iklan mengklaim itu bekerja dengan sangat baik, penelitian ilmiah menunjukkan tidak ada bukti yang mendukung efek pemutihan. Beberapa merek cukup abrasif dan bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada gigi Anda," kata Tabitha dikutip dari Now to Love, Senin (15/7).

Tanpa menggunakan pasta gigi arang, gigi bisa tampak lebih bersih dan sehat hanya dengan menyikatnya secara rutin. Kegiatan itu cukup dilakukan dua kali sehari saat pagi dan sebelum tidur malam selama durasi dua menit saja.

"Sikat malam hari adalah yang paling penting karena aliran air liur kita berkurang di malam hari. Kita kehilangan faktor pelindung yang dihasilkan oleh air liur dan gigi kita menjadi lebih rentan terhadap asam dan bakteri yang ada di mulut kita," kata Tabitha.

Sikat gigi secara teratur dapat membantu menghindari gigi kuning, berubah warna, dan bau mulut. Namun, tidak hanya itu. Menyikat gigi secara teratur akan membantu memerangi penyakit gusi, pendarahan gusi, pembusukan, dan infeksi yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit.

Di samping menyikat gigi, agar gigi tidak bernoda dengan kegemaran minum kopi maka minum seteguk air setelahnya. Cara ini berguna untuk membilas sisa pewarna yang ditinggalkan kopi dari gigi.

Tabitha mengatakan penting untuk mengunjungi dokter gigi untuk pembersihan rutin menghilangkan noda. Tenaga ahli diperlukan juga untuk melihat kondisi kesehatan mulut dan gusi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement