Senin 15 Jul 2019 03:14 WIB

Jumlah Bakteri Baik dalam Vagina Rendah Picu Kanker Ovarium

Perempuan tidak terlalu ketergantungan dengan produk pembersih kewanitaan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Ratna Puspita
Kebersihan organ kewanitaan.
Foto: Republika.co.id
Kebersihan organ kewanitaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi ilmiah dari University College London menemukan hubungan antara jumlah bakteri lactobacillus (bakteri baik) dalam vagina dengan risiko kanker ovarium. Studi itu menunjukkan perempuan dengan jumlah bakteri lactobacillus di vagina rendah akan memiliki risiko lebih tinggi terserang kanker ovarium.

Para peneliti menilai informasi ini, secara teori, dapat digunakan sebagai dasar skrining untuk mengidentifikasi perempuan yang berisiko lebih tinggi terkena kanker ovarium. Mengingat saat ini, belum ada tes seperti itu.

Baca Juga

Lactobacillus adalah salah satu bakteri kunci yang bertanggung jawab untuk menyediakan perlindungan terhadap vagina secara umum dan menjaga kesehatan vagina. Semakin banyak lactobacillus yang Anda miliki, semakin kecil kemungkinan terjadinya infeksi vagina yang disebabkan bakteri,” kata Ahli Ginekolog Dr Anne Henderson, dilansir Cosmopolitan UK, Ahad (14/7).

Untuk itu, Anne menyarankan, agar para perempuan tidak terlalu ketergantungan dengan produk pembersih kewanitaan. Apalagi, produk itu mengandung parfum dan alkohol, karena dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik. 

Dia mengingatkan secara alami, vagina membersihkan dirinya sendiri dan keputihan berperan penting dalam menjaga kesehatan vagina. “Perempuan harus menghindari penggunaan produk-produk pembersih vagina, terutama yang beraroma dan mengandung zat tambahan seperti paraben, alkohol, dan pewangi," kata dia.

"Perempuan juga harus menghindari douche vagina karena dapat mengganggu mikrobioma dan keasaman area vagina yang mengarah ke penurunan tingkat organisme lactobacillus yang sehat,” jelas Anne.

Saat ini, lebih dari 7.300 perempuan didiagnosis menderita kanker ovarium setiap tahun di Inggris, termasuk 1.000 wanita di bawah usia 50 tahun. Karena itu, penting untuk mengetahui gejala dan risiko kanker, terutama jika memiliki riwayat keluarga kanker ovarium atau kanker payudara. 

Menurut Anne, ada empat gejala kanker ovarium yang paling umum. Antara lain kembung terus-menerus, sering buang air kecil, merasa cepat kenyang dan atau kehilangan nafsu makan, serta nyeri panggul atau perut bagian bawah. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement