REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Negara tropis seperti Indonesia memang memiliki kekayaan melimpah untuk sinar mataharinya. Dari pagi hingga menjelang malam, matahari selalu bersinar dan memberikan energi kehidupan bagi bumi dan isinya.
Namun, sinar matahari juga memberikan dampak yang buruk bagi kulit. Sebagai contohnya adalah kulit cepat menua, flek-flek hitam dan keriput, kerusakan pigmen kulit, hingga memicu kanker kulit.
Secara alami, negara-negara tropis memang memiliki indeks ultraviolet (UV) dari rentang tinggi hingga ekstrem. "Di Indonesia, indeks UV di sejumlah kota berkisar 7 sampai 10," kata Marketing Manager Nivea Skin Care Diana Riana dalam acara pemaparan produk Nivea Sun Face Serum SPF 50 PA+++ di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Mengutip data dari salah satu situs perkiraan cuaca global, www.weatheronline.co.uk, indeks UV di Jakarta selama sepekan terakhir saja berkisar antara 8 sampai 9. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (United States Environmental Protection Agency), bila indeks UV di suatu daerah mencapai skala 8, angka itu disebut sebagai level ekstrem.
"Maka orang-orang yang tinggal di daerah tersebut perlu untuk melindungi diri secara ekstra," kutip Diana.
Tingginya tingkat indeks UV di Indonesia membuat setiap orang perlu menggunakan pelindung diri. Soalnya, efek buruk UV merusak kulit. Tak hanya membuat kulit kering dan kusam, melainkan juga bisa memicu sel-sel dalam kulit menjadi ganas pada kasus kanker kulit.
"Dianjurkan untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan, terutama saat pagi hingga sore hari. Di saat bayangan Anda lebih pendek dari tubuh Anda, maka carilah tempat yang teduh dan kenakan pelindung, serta terpenting adalah gunakan tabir surya spektum luas secara merata di permukaan kulit," Diana menjelaskan dengan rinci.
Namun, kesadaran untuk melindungi diri dari efek buruk sinar UV dari matahari belum banyak di antara masyarakat Indonesia. Makanya, lanjut dia, tak heran jika kita pergi ke luar kota dan pedesaan ditemukan banyak orang berusia muda, namun kulitnya telah mengalami penuaan dini dan keriput.
"Pengguna sun protect di kita itu baru mencapai 2 persen saja dari masyarakat. Padahal, Kita ini di negara tropis loh," kata dia.
Diana membandingkan kesadaran masyarakat Thailand, khususnya Bangkok dalam melindungi diri terhadap pengaruh buruk sinar UV. "Pengguna sun protect di sana tinggi dan banyak pula yang menggunakan pelindung dari terik matahari di kehidupan sehari-harinya."