Kamis 11 Jul 2019 04:26 WIB

Meisya Siregar Batasi Anaknya Belanja Mainan

Meisya beranggapan tidak semua keinginan anak harus dipenuhi.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Meisya Siregar
Foto: Republika/Desy Susilawati
Meisya Siregar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presenter Meisya Siregar ternyata tidak mudah luluh dalam urusan membelikan mainan anaknya. Ia bahkan mengaku membatasi anaknya membeli mainan.

"Saya cukup pelit untuk belin mainan, nggak jor-joran juga, anak mau apa saja diikuti. Yang masih suka beli mainan itu si Bambang (anak bungsunya), saya tidak terlalu membiasakan membeli mainan kalau masih ada mainan dirumah. Tapi, di usia Bambang, lagi banyak maunya, karena terpengaruh sama hadirnya super hero, sudah punya idolanya sendiri, momennya memang lagi ke situ," ujarnya di sela peluncuran Smiggle di Jakarta belum lama ini.

Baca Juga

Meisya mengaku suaminya, Beby Romeo, yang sering kebablasan membelikan mainan untuk anaknya. "Karena ini anak cowok pertamanya, melihat anaknya suka dengan figur A, B, C, itu harus punya, dibeliin," ungkapnya.

Kalau sudah seperti itu, tugas Meisya mengingatkan suaminya untuk tidak membelikan mainan terlalu banyak. "Yang penting ada saja. Karena di usianya Bambang, kalau geregetan apa-apa dilempar, dibuang. Jadi, dia belum bisa menjaga mainannya, dan cepat bosan," ujarnya.

Meisya pikir, memiliki satu atau dua saja action figure sudah cukup untuk meningkatkan daya imajinasinya. Atau untuk bermain perang-perangan.

"Karena di rumah teman cowok cuma Bambang sama suami kan, kalau untuk sekedar itu tidak apa-apa. Intinya jangan berlebihan saja sih," tambahnya.

Menurut Meisya ada alasan membatasi membeli mainan. Tujuannya agar anak Meisya paham, tidak semua yang mereka inginkan itu selalu ada. "Saya sih pengennya mereka dari kecil banget sudah tahu. Tidak semua yang mereka inginkan, harus ada," ujarnya.

Meisya mengatakan sebenarnya maianan tidak harus selalu beli baru. Sebagai orang tua, ia dituntut untuk menjadi kreatif, tidak malas. Orang tua bisa menjadikan apapun yang ada di rumah sebagai alat untuk bisa bermain  sambil belajar.

"Tapi balik lagi, tidak ada salahnya, untuk kita sesekali beli mainan untuk anak. Karena momen masa kanak-anak kan sekali, tidak bisa balik lagi, jadi yang penting buat saya tidak berlebihan, dan kalau sudah punya, tidak beli lagi, kalau masih ada."

Dalam memilih mainan untuk anak, Meisya juga mempertimbangan banyak hal. Yang pertama ia memilih mainan yang memiliki sisi positif. Harus ada yang bisa dipelajari sama si anak, misalnya mereka belajar tentang bentuk, warna, atau mereka menstimulasi daya imajinasi, mengajarkan karakter-karakter baik dari super hero yang bisa dicontoh, atau belajar binatang-binatang khususnya yang mereka lagi suka.

"Pokoknya dari setiap mainan yang ada, saya berupaya untuk mencari sesuatu yang bisa dipelajari untuk anak-anak," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement