REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adanya pengaruh budaya barat, termasuk lewat berbagai sajian makanannya, mendorong kreativitas untuk disesuaikan dengan cita rasa lokal. Menurut Wynda Mardio, pengusaha Steak Hotel by Holycow dan juga The Real Holysteak!, tiga menu Barat yang populer berdasar sebuah survei antara lain, pizza, steak, dan pasta.
"Saya rasa ketiga makanan itu sudah bercampur dengan hidangan lokal," kata dia di Jakarta, Selasa (9/7).
Kepopuleran tiga jenis makanan itu salah satunya dikarenakan antusiasme masyarakat yang terus meningkat. Pola konsumen sekarang sudah tidak terpatok dikarenakan ada tren media sosial (medsos). Kebanyakan orang mencari makanan sesuai mood dan salah satunya banyak mencari western food.
The Real Holysteak juga ingin mengambil peluang itu. Media sosial sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat Indonesia. Menurut data Indonesia Digital Report 2019, saat ini pengguna aktif medsos di Indonesia mencapai 150 juta orang.
Sejalan dengan tren itu, konsumen di Indonesia selalu ingin terkoneksi dan berbagi pengalamannya, termasuk ketika menikmati makanan. Hal itu dapat dilihat dengan semakin banyaknya pecinta kuliner yang berbagi pengalaman kuliner mereka di media sosial.
"Kita juga ingin nggak asal menghadirkan menu, tapi juga ada konsep di baliknya, good food, good service," tambahnya.
Holysteak menawarkan menu utama seperti beef ribs lollipop, beef back ribs with mix chips, wagyu steak, serta menu favorit Holysteak. Menu lainnya antara lain 14 days dry aged local tenderloin, wagyu pattie tenderloin, dan bistik lidah wagyu sambal matah bercita rasa Indonesia.
Harga makanan utama berkisar antara Rp 55 ribu sampai Rp 199 ribu. Sedangkan menu penutup, menu ringan, maupun minuman dihadirkan dengan harga mulai Rp 30 ribuan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika