REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Beberapa waktu lalu, seorang anak berumur dua tahun di Malaysia kehilangan kesadaran dan harus dilarikan ke rumah sakit akibat tersedak oleh sepotong roti. Setelah sempat empat hari mendapatkan perawatan di Selayang Hospital, anak tersebut dinyatakan meninggal dunia.
Kasus itu menambah panjang daftar kejadian anak yang harus meregang nyawa akibat tersedak. Faktanya, sekitar 315 orang meninggal setiap tahun akibat tersedak menurut CE Safety.
Selain itu, CE Safety juga mengungkapkan bahwa setiap hari ada sekitar 40 anak berusia di bawah lima tahun yang dilarikan ke rumah sakit karena tersedak. Dan Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, tercatat ada 20 orang anak berusia di bawah lima tahun yang meninggal karena tersedak.
Yang lebih mengkhawatirkan, sekitar 80 persen orang tua tidak tahu harus berbuat apa ketika anak atau bayi mereka tersedak. Orang tua bahkan secara tak sadar memberikan anak-anak mereka makanan yang kerap memicu kejadian tersedak, yakni sosis.
Berdasarkan studi, CE Safety mengungkapkan bahwa sosis merupakan makanan yang paling berbahaya untuk disajikan kepada anak-anak. Alasannya, sosis memiliki ukuran dan konsistensi yang sempurna untuk menyumbat saluran pernapasan anak.
Studi mengungkapkan bahwa sosis merupakan makanan yang paling sering menyebabkan anak-anak berusia di bawah tiga tahun tersedak. Sekitar 17 persen kasus tersedak akibat makanan disebabkan oleh sosis.
Lebih lanjut, CE Safety juga mengungkapkan beberapa jenis makanan lain yang seringkali menyebabkan anak tersedak. Salah satunya adalah popcorn. Makanan bertekstur garing dan keras seperti popcorn dapat dengan mudah tersangkut di kerongkongan anak. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya tidak memberikan popcorn kepada anak-anak kecil.
Permen yang keras juga dapat dengan mudah menyebabkan anak tersedak. Studi juga menunjukkan bahwa sekitar 10 persen dari kasus tersedak akibat makanan disebabkan oleh permen keras. Jenis makanan ini juga sebaiknya tidak diberikan pada anak-anak kecil.
Beberapa jenis makanan lain yang beresiko besar menyebabkan anak-anak tersedak adalah kue beras, potongan keju, dan roti putih. Kacang-kacangan juga termasuk jenis makanan yang cukup sering menyebabkan anak-anak tersedak. Diperkirakan sekitar delapan persen dari kasus tersedak akibat makanan disebabkan oleh kacang-kacangan.
Buah anggur juga menjadi salah satu jenis makanan yang cukup sering membuat anak tersedak. Diperkirakan sekitar sembilan persen dari kasus tersedak akibat makanan disebabkan oleh anggur utuh.
Beberapa contoh makanan lain yang perlu diwaspadai orang tua agar anak tidak tersedak adalah sayur mentah, permen karet, marshmallow, apel, dan ayam dengan tulang.
Kasus tersedak pada anak juga bisa disebabkan oleh hal lain selain makanan. Beberapa benda yang seringkali menyebabkan anak-anak tersedak menurut studi adalah balon lateks, kancing, koin, kelereng, mainan berukuran kecil, hingga bola kecil dan baterai berbentuk bulat.
CE Safety mengingatkan bahwa anak-anak baru memiliki kemampuan mengunyah dan menelan yang sempurna ketika mencapai usia 4-5 tahun. Terkadang kemampuan mengunyah dan menelan anak baru sempurna ketika mencapai usia enam tahun.
"Tersedak merupakan risiko serius dan dapat dicegah. Penting untuk lebih waspada terhadap ukuran benda-benda yang berada dekat dengan anak karena sangat mungkin anak mengambil benda tersebut dan meletakkannya ke dalam mulut," ungkap Juru Bicara CE Safety, seperti dilansir Plymouth Herald.