REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sayuran dikenal sebagai sumber vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan. Akan tetapi, cara memasak yang tidak tepat dapat menurunkan nilai vitamin dan mineral yang terkandung di dalam sayur-sayuran.
Sebagai contoh, paparan air, panas maupun cahaya yang terlalu lama dapat membuat menghilangkan vitamin B1 dan vitamin C. Proses memasak yang terlalu lama juga dapat menurunkan vitamin nilai gizi dari vitamin-vitamin yang larut air seperti vitamin C dan vitamin B, vitamin yang larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K serta mineral seperti kalium, magnesium, sodium, dan kalsium.
Selain itu, semakin lama sayuran disimpan di dalam kulkas, freezer maupun lemari dapur, semakin besar pula nilai gizi yang hilang. Indian Express mengungkapkan setidaknya ada delapan cara untuk menjaga nilai gizi pada sayuran lebih lama.
Mencuci Sayuran
Urutan mencuci dan memotong sayuran harus tepat agar nilai gizi sayuran tidak berkurang. Cara yang benar adalah mencuci sayuran terlebih dahulu baru kemudian memotong sayuran tersebut.
Memotong Sayuran
Jangan memotong sayuran terlalu kecil karena dapat membuat sebagian besar kandungan gizinya rusak. kerusakan ini dapat terjadi akibat adanya kontak dengan udara. Cara terbaik adalah memotong sayuran menjadi potongan besar.
Mengolah Sayuran Berakar
Sayuran berakar seperti kentang, lobak, dan wortel perlu direbus beserta kulitnya. Bagian kulit dari sayur-sayuran ini dapat dikupas usai proses perebusan. Dengan begitu, zat-zat gizi akan tetap terkumpul di tengah sayuran dan meminimalisasi zat gizi yang terbuang dalam proses memasak.
Menggoreng kentang dapat membuat kandungan vitamin C berkurang, namun di saat yang sama kandungan kalori lemak akan meningkat. Sedangkan proses memasak deep fat frying dapat merusak kandungan vitamin E yang biasanya ada di minyak sayur.
Waktu Memasak
Semakin lama dan semakin tinggi suhu yang digunakan dalam memasak, nilai gizi yang berkurang akan semakin banyak. Oleh karena itu, waktu dan suhu memasak sayuran perlu diperhatikan mengingat sebagian besar vitamin sensitif terhadap paparan panas dan udara.
Penggunaan Air
Saat memasak sayur, sebaiknya gunakan air dalam jumlah yang sedikit. Merebus sayur dengan jumlah air yang banyak juga dapat merusak nilai gizi sayuran. Sebaiknya merebus air dengan api yang kecil.
Memanaskan Kembali
Memanaskan kembali sayuran dapat merusak struktur kiia dari gizi dan vitamin. Faktanya, sayuran yang dipanaskan kembali setelah disimpan di kulkas selama dua atau tiga hari akan kehilangan lebih dari setengah kandungan vitamin C.
Jangan Gunakan Baking Soda
Penggunaan baking soda dalam memasak sayuran memang dapat menjaga warna sayur dan membuat sayur matang lebih cepat. Akan tetapi pengunaan baking soda dapat merusak kandungan vitamin C pada sayuran.
Memasak Sayuran yang Dipotong
Jangan membiarkan sayuran yang dipotong terlalu lama. Bila sudah dipotong, segera masak sayuran tersebut karena vitamin dan mineral yang terkandung di dalamnya masih ada. Semakin lama terpapar cahaya dan udara, kandungan gizi sayuran yang sudah dipotong bisa rusak.
Namun sayuran yang sudah dipotong bisa dijaga lebih lama kandungan gizinya dengan penyimpanan yang benar. Gunakan pembungkus kedap udara untuk menurunkan paparan udara pada sayuran yang sudah dipotong.
Menyantap Sayuran
Akan lebih baik bila sayuran yang sudah dimasak langsung disantap. Konsumsi sayuran masak setidaknya dalam empat jam setelah dimasak.