Sabtu 06 Jul 2019 11:47 WIB

Keputusan Zaira Wasim Keluar Bollywood Timbulkan Perdebatan

Zaira tak suka pekerjaannya karena itu menjauhkan dari keyakinannya sebagai Muslim.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Endro Yuwanto
Zaira Wasim
Foto: telegraphindia.com
Zaira Wasim

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Keputusan seorang aktris remaja Muslim Zaira Wasim untuk berhenti dari Bollywood telah memicu debat media sosial di India. Zaira Wasim mengatakan bahwa ia tidak senang dengan pekerjaannya karena itu menjauhkan dari keyakinannya.

Pada Ahad (30/6), Zaira Wasim (18 tahun) menulis postingan panjang di Facebook, yang kemudian dia bagikan di Twitter dan Instagram. Ia mengajukan perpisahan untuk apa yang banyak disebut sebagai karier "menjanjikan" di industri film India.

"Bidang ini memang membawa banyak cinta, dukungan, dan tepuk tangan untuk jalan saya, tetapi apa yang juga dilakukannya adalah membawa saya ke jalan ketidaktahuan karena saya secara diam-diam dan tak sadar beralih dari 'iman'," kata Wasim di postingannya dilansir di Aljazirah, Sabtu (6/7). "Sementara saya terus bekerja di lingkungan yang secara konsisten mengganggu 'iman' saya, hubungan saya dengan agama saya terancam.

Wasim, yang berasal dari Srinagar, ibu kota Kashmir yang dikelola India, mulai terkenal pada tahun 2016 ketika ia memulai debutnya di "Dangal" (Wrestling Match), yang juga dibintangi superstar Aamir Khan.

"Dangal" terinspirasi oleh kisah kehidupan nyata dari dua saudari gulat yang sukses dari negara bagian Haryana di utara India. Remaja itu memainkan salah satu dari dua anak perempuan Khan dalam film itu yang menjadi hit besar Bollywood dan meraup lebih dari 20 miliar dolar AS di seluruh dunia.

Wasim memenangkan banyak pujian dan beberapa penghargaan untuk film ini, termasuk Penghargaan Film Nasional yang prestisius untuk aktris pendukung terbaik pada tahun 2017. Ia telah berakting dalam dua film sejauh ini.

"Lima tahun lalu, saya membuat keputusan yang mengubah hidup saya selamanya. Ketika saya menginjakkan kaki di Bollywood, itu membuka pintu popularitas besar bagi saya. Saya mulai menjadi perhatian publik, saya diproyeksikan sebagai patokan kesuksesan dan sering diidentifikasi sebagai panutan bagi pemuda," kata Wasim. "Namun, itu tak pernah jadi sesuatu yang ingin saya lakukan, terutama berkaitan dengan ide-ide kesuksesan dan kegagalan saya, yang baru saja mulai saya eksplorasi dan pahami."

Wasim mengatakan bahwa ia telah berjuang untuk menjadi "orang lain" dalam waktu yang lama. "Meskipun saya mungkin cocok di sini dengan sempurna, saya tidak pantas berada di sini," tulisnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement