REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Of Educational Psychology menyebutkan bahwa anak yang memiliki kemampuan bermusik cenderung unggul di bidang sains. Selain itu, anak dengan kemampuan musik juga dinilai memiliki otak yang bekerja lebih cepat.
Penelitian ini melibatkan 112.916 siswa sekolah umum yang terlibat dalam kegiatan musik di sekolahnya. Tim peneliti melihat perkembangan nilai akademik peserta, kemudian dibandingkan dengan rekan-rekannya yang tidak terlibat dalam kegiatan music di sekolah.
“Hasilnya siswa yang lebih terlibat aktif dalam kegiatan musik bernasib lebih baik dalam ujian Bahasa Inggris, Matematika dan Sains di berbagai tingkatan,” demikian kata para penulis penelitian tersebut, dilansir Medical Daily, Rabu (3/7).
Menurut peneliti, musik memengaruhi kinerja akademik lantaran adanya peningkatan fungsi eksekutif otak seperti pemrosesan informasi, pengaturan diri dan memori kerja otak. Bagaimanapun, belajar musik dan menguasai instrumen adalah proses yang lambat dan melelahkan, begitupula studi akademik.
Matematikawan Henri Poincare mengungkapkan bahwa ilmu sains merupakan bagian dari bentuk seni. “Sains dengan logika kita buktikan, tetapi dengan intuisi kita temukan,” jelas Poincare.
Hal itu menunjukkan bahwa baik imajinasi ataupun kreativitas akan berperan penting untuk penemuan-penemuan sains lebih lanjut. Karena itu, Poincare menciptakan argument bahwa sains dapat dianggap sebagai bentuk seni, meskipun melalui media yang berbeda.
Sementara itu, berbagai penelitian lainnya juga telah mengungkap bahwa kinerja otak para musisi memiliki aktivitas lebih dari otak manusia normal. Ini berarti mereka belajar lebih cepat, atau jauh lebih rentan terhadap penyakit neurologis ketika mereka bertambah tua.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
