Senin 01 Jul 2019 14:52 WIB

Makanan Olahan Ada Hubungannya dengan Kelahiran Anak Autisme

Peneliti menyebut kandungan pengawet makanan olahan bisa picu autisme.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Reiny Dwinanda
Autisme (ilustrasi)
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Autisme (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sebuah studi baru telah menemukan hubungan potensial antara wanita hamil dengan makanan olahan. Konsumsi makanan olahan tersebut berdampak terhadap kelahiran anak dengan autisme.

Menurut peneliti dari University of Central Florida, kadar asam propionat (PPA) yang tinggi dapat mendatangkan efek negatif pada sistem saraf janin yang masih berkembang. PPA adalah zat yang digunakan untuk memperpanjang umur simpan banyak makanan olahan.

Ilmuwan menyimpulkan, PPA dapat menjadi salah satu bahan kimia yang mungkin mengarahkan pertumbuhan janin untuk mengembangkan autisme. Studi ini pun telah melihat pola antara anak-anak dengan autisme yang juga menderita gangguan usus, seperti sindrom iritasi usus.

"Studi telah menunjukkan tingkat PPA yang lebih tinggi dalam sampel tinja dari anak-anak dengan autisme dan mikrobioma usus pada anak-anak autis berbeda," kata ketua peneliti Dr Saleh Naser, dikutip dari CBS New York, Senin (1/7).

Studi yang diterbitkan dalam Scientific Reports menemukan mengekspos stem cell manusia ke PPA berdampak jumlah sel yang berubah menjadi neuron yang ditemukan dalam sistem saraf. Terlalu banyak PPA dalam sistem juga dilaporkan meningkatkan jumlah sel glial di saraf.

Walaupun sel glial dikatakan sebagai bagian kunci dari tubuh, terlalu banyak dari sel itu dapat menyebabkan peradangan di otak. Kondisi ini adalah gejala lain yang terlihat pada anak-anak pada spektrum autisme.

"Penelitian ini hanya langkah pertama menuju pemahaman yang lebih baik tentang spektrum gangguan autisme. Kami memiliki keyakinan berada di jalur yang benar untuk akhirnya menemukan etiologi autisme," kata penelitian tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement