Rabu 26 Jun 2019 14:17 WIB

Cerita Di balik Kesuksesan Pianis Jonathan Kuo

Jonathan Kuo sudah belajar piano sejak usia tujuh tahun

Rep: MGROL/ Red: Christiyaningsih
Pianis muda Jonathan Kuo.
Foto: Republika/MGROL
Pianis muda Jonathan Kuo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Jonathan Kuo menggelar Konser Resital Solo di Balai Resital Kartanegara Jakarta, Selasa (25/6). Sebelumnya, Jonathan sukses membuat penonton terkesima melalui Konser Young Steinway Artist Gala Concert di Aula Simfonia Jakarta, Oktober 2018.

Ditemui usai konser, Jonathan berbagi kisah di balik kesuksesannya. Ia menuturkan sudah mempelajari piano sejak usia tujuh tahun. Sejak itu, Jonathan menjadi murid setia Iswargia R. Sudarno atau Lendi, hingga sekarang.

Baca Juga

Menurut Lendi, Jonathan mempunyai keterampilan yang mumpuni. Ditambah lagi, kedisiplinannya dalam berlatih yang patut diapresiasi. Jonathan adalah salah satu murid yang berkomitmen tinggi.

Selain Lendi, dukungan dari keluarga dan teman-teman juga menjadi penyemangat baginya. Menurutnya, ibu adalah pendukung nomor satu. Wanita bernama Linda Kartasasmita ini sudah mengorbankan banyak hal untuknya.

Jonathan dan ibunya cukup dekat. Bahkan, Jonathan mengatakan salah satu alasan ia belum berpikir untuk belajar piano ke luar negeri adalah demi ibunya “Kalau di luar, mami saya bilang, saya akan terlalu rindu Jonathan dan saya tidak bisa hidup. Katanya begitu,” ujar Jonathan.

Linda juga bercerita mengenai keseharian Jonathan. Di mata Linda, Jonathan adalah anak yang penurut dan disiplin. Jonathan juga memiliki kebiasaan yang unik. “Dia hobinya nggak macem-macem. Suka ke hutan, lihat yang hijau-hijau, bukan remaja yang aneh-aneh atau yang suka ke mal. Itu juga salah satu cara mengatasi jenuhnya,” kata Linda.

Jonathan tak dibesarkan dari keluarga musisi. Ayah dan ibunya tidak memahami soal musik. Ibunya bahkan tidak mengerti cara membaca not. Meski begitu, Linda mengaku tetap terus mendukung Jonathan.

 

“Saya dan ayahnya memang tidak terlalu mengerti musik. Tapi saya terus memberikan yang terbaik untuk Jonathan. Selalu mendukung dan mendampingi. Tidak pernah memaksakan apapun ke dia. Pokoknya mendukung terus,” ujarnya.

 

Linda menambahkan, tak sulit untuk mengarahkan Jonathan. Ia tidak perlu mengingatkan Jonathan untuk terus berlatih.

“Dia itu sudah cinta banget sama musik klasik. Memang sudah passion. Sampai kadang bukannya saya suruh latihan, malah saya suruh istirahat dulu. Biar tidur dulu. Tapi, kalau berhenti latihan malah merasa bersalah,” paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement