REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pianis muda Indonesia, Jonathan Kuo, menggelar Konser Resital Solo. Konser ini diadakan di Balai Resital Kertanegara Jakarta pada Selasa (25/6) 2019 yang dihadiri kurang lebih 200 orang.
Jonathan membawakan delapan karya dari beberapa pianis besar seperti Beethoven, Bach, dan Chopin. Salah satunya, Thirty Two Variations in C Minor, WoO 80 karya Beethoven.
Penampilan Jonathan terbagi menjadi dua sesi. Masing-masing sesi terdiri dari empat karya yang ditampilkan. Durasi setiap karya berkisar antara 7-12 menit.
Nama Jonathan sudah cukup akrab di telinga penikmat musik klasik. Ia sering mengikuti kompetisi Nasional maupun Internasional. Salah satu penonton acara ini, Hensen, mengaku sudah sering menonton penampilan Jonathan di berbagai kompetisi maupun konser.
“Saya tertarik sama penampilannya, sama cara bermainnya dia. Kemarin yang konser penghargaan Young Steinway Artist di Kemayoran pun saya datang. Pianis muda yang keren,” ujar penonton yang juga seorang pianis itu.
Jonathan dilatih oleh Iswargia R. Sudarno atau yang akrab disapa Pak Lendi. Bersama pak Lendi, Jonathan sudah cukup lama mempersiapkan konser ini. Ia wajib berlatih setiap hari. Terkadang, ia sampai tidak menghitung waktu yang dihabiskan dalam sehari untuk berlatih.
Hal utama yang dipelajarinya selain berlatih adalah konsentrasi. Setelah itu, ia juga harus mempelajari setiap karya yang akan dibawakannya. Menurut Jonathan, itu akan membantunya untuk menciptakan emosi yang kuat saat ia membawakan karya tersebut.
“Dalam musik klasik itu kita harus gali sedalam mungkin apa maksud komponis bikin lagu itu. Harus baca buku tentang biografi komponisnya juga. Lebih banyak tantangannya tapi kalau terus menerus akan menemukan keasyikannya,” jelasnya saat ditemui usai konser.
Jonathan memiliki kecintaan yang begitu besar pada piano dan musik klasik. Meski begitu, ia juga pernah jenuh saat berlatih. Namun, Jonathan memiliki cara jitu untuk mengatasinya.
“Kita semua pasti pernah ada perasaan begitu. Tapi, kita harus ingat kalau perasaan itu hanya gangguan dan harus ditepis. Jadi saya selalu berusaha untuk menepis karena ingat kalau ini passion saya,” ujarnya.