REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebuah penelitian dari University of Copenhagen Denmark menemukan ada perbedaan yang signifikan antara berolahraga di pagi dan sore hari. Tim peneliti mengklaim bahwa berolahraga di pagi hari dapat membakar lebih banyak lemak.
"Tampaknya ada perbedaan yang cukup signifikan antara efek latihan yang dilakukan di pagi dan sore hari," kata Profesor Jonas Thue Treebak dari University of Copenhagen, dilansir Body and Soul, Senin (24/6).
Menurut dia, perbedaan itu mungkin dikendalikan oleh jam sirkadian tubuh. Karenanya olahraga pagi akan membuat program gen dalam sel otot lebih efektif dan lebih mampu memetabolisasikan gula dan lemak. Adapun olahraga malam hari bisa meningkatkan pengeluaran energi seluruh tubuh, namun untuk jangka waktu yang lama.
Pada penelitian tersebut, tim menggunakan tikus untuk mengukur sejumlah efek dalam sel otot, termasuk respons transkripsi dan efek pada metabolit. Hasilnya menunjukkan bahwa tikus menjadi jauh lebih kuat setelah latihan di pagi hari.
Dari temuan itu, tim menyimpulkan olah raga di pagi hari bermanfaat bagi orang yang kelebihan berat badan dan mereka yang menderita diabetes tipe 2. Di sisi lain, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa olahraga di malam hari meningkatkan pengeluaran energi dalam beberapa jam setelah berolahraga. Namun Treebak tidak dapat secara eksplisit menyimpulkan bahwa olahraga di pagi hari lebih baik daripada di malam hari.
"Atas dasar ini kita tidak bisa mengatakan dengan pasti mana yang terbaik, berolahraga di pagi hari atau berolahraga di malam hari. Pada titik ini, kita hanya dapat menyimpulkan bahwa efek dari keduanya tampak berbeda. Kita tentu harus melakukan lebih banyak penelitian untuk menentukan mekanisme potensial yang menguntungkan dari olahraga yang dilakukan pada dua titik waktu ini,” kata dia.