Rabu 19 Jun 2019 21:05 WIB

Museum Sejarah Jakarta akan Hadirkan Pojok Selfie

Manajemen Museum Sejarah Jakarta sedang menyiapkan spot-spot untuk pojok selfie.

Karya foto yang pamerkan dalam Pameran Foto Daratan Tak Bertepi di Museum Sejarah, Jakarta
Foto: Republika/Prayogi
Karya foto yang pamerkan dalam Pameran Foto Daratan Tak Bertepi di Museum Sejarah, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Museum Sejarah Jakarta di area Taman Fatahillah, Jakarta Barat, segera menghadirkan selfie corner atau pojok swafoto bagi wisatawan yang hendak mengabadikan kunjungan ke museum tersebut.

"Berswafoto adalah budaya zaman sekarang dan kami tidak bisa meninggalkan dan membiarkan begitu saja. Kami harus mengakomodir dan salah satunya melalui pembuatan corner selfie tersebut," kata Kepala Satuan Pelayanan Museum Sejarah Jakarta Galih Hutama Putra saat dijumpai di Jakarta, Rabu (19/6).

Baca Juga

Dia menjelaskan, pihak museum melihat animo masyarakat yang cukup tinggi dalam berswafoto di area museum, terutama di ruang-ruang pameran.

"Itu kebudayaan sekarang ya, sebenarnya ada plus dan minusnya. Kalau segi plusnya museum kami bisa dipromosikan secara gratis di media sosial. Namun minusnya ketika orang datang ke museum ini tidak melihat konten sejarahnya tapi hanya melihat museum ini instagrammable atau tidak," katanya.

Karena itu, Museum Sejarah Jakarta berencana menghadirkan pojok-pojok swafoto yang dapat digunakan pengunjung untuk mengabadikan momen di museum tersebut, agar nilai-nilai historis pameran dapat tetap menjadi perhatian pengunjung.

Saat ini, manajemen museum tengah memperhatikan ruangan mana yang sering dijadikan spot untuk berfoto dan akan dibuat pojok swafoto disana sehingga pengunjung dapat langsung menuju titik tersebut untuk mengambil gambar dan kembali menikmati pameran yang tersedia.

"Kami membuat tata pameran yang bagus bukan hanya untuk berfoto saja, namun disitu ada faktor sejarah yang bisa diketahui oleh masyarakat umum," kata Galih.

Museum Sejarah Jakarta yang juga dikenal sebagai Museum Fatahillah menyimpan sejarah perkembangan ibu kota dari era tahun 1500-an hingga kini.

Area dalam museum terbagi menjadi beberapa ruangan yang memiliki fokus tertentu, seperti masa datangnya Vereegnide Oostindische Compagnie (VOC) di Jayakarta, pendirian Bataviadan berbagai catatan sejarah lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement