REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Jumlah kegiatan fisik seperti berjalan kaki bisa menentukan kesehatan dan bahkan masa hidup manusia. Lalu berapa langkahkah yang kita butuhkan untuk bisa hidup sehat?
Sebuah studi dari Universitas Harvard, Amerika Serikat (AS) tentang aktivitas dan kematian pada perempuan dewasa menemukan setiap langkah bisa menentukan panjang masa hidup seseorang. Meski anjuran banyak orang adalah 10 ribu langkah, tapi studi ini mengatakan, satu langkah bisa sangat mempengaruhi.
"Data menunjukkan, jumlah paling tepat untuk menekan potensi kematian adalah 4.500 langkah setiap hari," ungkap kepala riset terbaru ini, Profesor I-Min Lee, seperti dilansir Channel News Asia, Jumat (7/6).
Studi juga menunjukkan orang yang banyak bergerak dibandingkan orang pemalas punya kemungkinan lebih kecil untuk sakit jantung, obesitas, diabetes dan bahkan memberi peluang hidup lebih lama. I-Min Lee juga menuturkan, studi yang ia pimpin menemukan jumlah langkah lebih efektif dalam target berolahraga dibandingkan jumlah menit.
Meski banyak negara di dunia menyarankan 150 menit per pekan, tapi menurut studi yang dirilis pekan lalu ini, penghitungan menit itu tak bisa diukur dengan konkrit. Sedangkan jumlah langkah bisa dihitung dengan tepat. Selain itu total energi yang dikeluarkan bisa diakumulasikan.
Penelitian I-Min Lee ini dilakukan dengan mengumpulkan data langkah dari 17 ribu orang peserta. Mayoritas peserta berumur 70 tahun dan tidak memiliki riwayat kesehatan yang buruk. Para peneliti juga memeriksa kemungkinan kematian setiap peserta dalam lima tahun kedepan lalu dibandingkan dengan jumlah langkah yang telah ditempuh.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
