Rabu 12 Jun 2019 10:49 WIB

Kreator 'Baby Shark': Gawai Bukan Pengasuh Anak-Anak

Kreator Baby Shark menekankan peran orang tua mendampingi penggunaan gawai anak

Rep: Noer Qomariah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ryan Syeungkyu Lee, Co-founder SmartStydy yang menggawangi 'Baby Shark'.
Foto: koreajoonggangdaily
Ryan Syeungkyu Lee, Co-founder SmartStydy yang menggawangi 'Baby Shark'.

REPUBLIKA.CO.ID,  PETALING JAYA — Suka atau tidak suka kemungkinan semua orang tahu lirik lagu "Baby Shark". Lagu tersebut diciptakan oleh jenama anak-anak Pinkfong yang dimiliki oleh grup hiburan pendidikan Korea Selatan, SmartStudy.

Visual yang cerah, lirik sederhana, dan irama yang menyenangkan membuat banyak orang tua menjadikan lagu "Baby Shark" sebagai ‘obat’ instan untuk anak-anak yang menangis. Meskipun tergoda untuk menggunakan video pendidikan sebagai pengasuh pengganti, co-founder SmartStudy dan Kepala Keuangan Ryan Lee mengatakan orang tua dan anak-anak hanya dapat menuai manfaat penuh dengan menontonnya bersama.

Kegiatan membantu orang tua untuk mengawasi aktivitas daring anak mereka sambil memberi mereka kesempatan untuk membiarkan anak-anak muda memahami perlunya keseimbangan antara bermain secara offline dan online.

“Perangkat seluler bukan pengasuh anak. Orang tua harus memiliki minat yang kuat pada konten apa yang ditonton anak-anak mereka daripada hanya memberikan gawai,” ujar Lee, dilansir Malay Mail, Rabu (12/6).

Cara yang baik untuk membentuk hubungan yang sehat dengan teknologi, kata Lee, dimulai dengan membuat janji kecil dan berkomunikasi dengan anak-anak. Dia memberikan contoh menonton dua video yang menampilkan lagu-lagu binatang dengan seorang anak dan kemudian membuat anak itu bergerak serta bermain teka-teki silang (aktivitas offline) dengan nama-nama hewan yang terlihat di video.

Lee menambahkan salah satu tantangan terbesar dalam membuat konten pendidikan adalah kurangnya interaksi di mana anak-anak hanya melihat video secara pasif tanpa terlibat dalam pembelajaran aktif. Pinkfong berharap untuk mengatasi hal ini dengan membuat konten karakter yang mendorong anak untuk bertepuk tangan dan berinteraksi dengan anggota keluarga.

Video mereka juga membina hubungan melalui lirik yang berulang dan gerakan dansa. Ini adalah rahasia di balik daya tarik "Baby Shark". Lee mengatakan SmartStudy memberi bobot pada konten, tetapi tetap cukup mudah untuk diikuti anak-anak.

“Itu juga harus menyenangkan. Kami berusaha keras untuk membuat konten yang tidak hanya menyenangkan bagi anak-anak, tetapi bahkan untuk orang tua,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement