REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Antonio Banderas menunggu 40 tahun untuk menerima salah satu penghargaan paling bergengsi yang bisa diperoleh seorang aktor, yakni predikat aktor terbaik di Festival Film Cannes. Meski demikian, Banderas mengatakan bahwa dia lebih suka seperti itu.
"Ketika penghargaan datang pada usia dini, itu akan membuat Anda melakukan banyak kesalahan, tapi saya belum membuat kesalahan," kata Banderas (58 tahun), dalam sebuah wawancara dengan Associated Press di Miami, AS.
Banderas, yang menjadi tokoh utama The Mask of Zorro, merasa terhormat untuk perannya sebagai Salvador Mallo dalam drama terbaru Pedro Almodóvar, Pain and Glory. Ini adalah film kedelapan mereka bersama-sama, tapi yang pertama di mana Banderas memerankan tokoh teman sutradaranya.
Dalam Pain and Glory, Mallo digambarkan sebagai pembuat film terkenal yang merefleksikan kehidupan dan kariernya yang didasarkan pada kehidupan Almodóvar, termasuk apartemen sang sutradara di Madrid.
“Pedro Almodóvar adalah orang yang sangat tertutup dan saya memahaminya,” kata Banderas.
Menurut Banderas, Almodóvar mengambil langkah untuk "menunjukkan sebagian dari dirinya yang belum pernah dia ungkapkan sebelumnya." Film ini menjadi favorit dalam Palme d'Or di Cannes, tapi malah Banderas yang meraih penghargaan.
"Rasanya campur aduk," kata Banderas, yang berada di Florida untuk Miami Fashion Week.
Ketika naik panggung untuk menerima penghargaan, Banderas pun mendedikasikannya untuk dirinya, karakternya, serta demi Almodóvar.
"Saya memainkan karakternya dan karena peran itu, saya mendapatkan penghargaan sehingga saya membagi penghargaan itu dengannya," kata Banderas, yang main di film besutan Almodóvar, antara lain Labyrinth of Passion, Tie Me Up! Tie Me Down!, dan Women on the Verge of a Nervous Breakdown.
"Saya sangat berterima kasih dan saya memiliki rasa hormat dan cinta yang luar biasa untuk orang ini yang telah memberi saya begitu banyak," katanya.