Jumat 31 May 2019 19:30 WIB

Liam Payne Menderita Masalah Kecemasan dan Agorafobia

Alami agorafobia, Liam Payne sampai takut keluar rumah.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Liam Payne
Foto: EPA
Liam Payne

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Penyanyi Liam Payne telah terbuka tentang kecemasan yang ia alami. Payne mengungkapkan, pada satu titik ia menahan diri meninggalkan rumah.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan Esquire Middle East, Payne menjelaskan bahwa ia punya agorafobia, suatu kondisi yang melibatkan rasa takut berada dalam situasi yang sulit untuk melarikan diri. Menurut National Health Service (NHS), seseorang dengan agorafobia bisa takut meninggalkan rumah, berada di ruang terbuka, dan bepergian dengan transportasi umum.

Baca Juga

“Aku terkadang menderita sedikit dalam arti aku akan mendapatkan hari di mana tidak ingin meninggalkan rumahku, bahkan jika itu hanya pergi ke toko,” ujar pria kelahiran 1993 ini, seperti yang dilansir Independent, Jumat (31/5).

Payne mengatakan, kadang-kadang memesan kopi di Starbucks akan membuatnya berkeringat. Sebab, Payne tidak akan tahu apakah dia melakukan hal yang benar atau tidak. Penyanyi yang terkenal sejak bergabung dalam One Direction itu akan berpikir tidak ingin berada di tempat kopi tersebut.

Pergi ke tempat pengisian bahan bakar dan membayar bensin juga menjadi pengalaman sangat mengerikan buat Payne.

 “Saya bisa merasakannya sekarang, rasanya seperti kecemasan mengerikan di mana saya akan berkeringat di dalam mobil, sambil berpikir ‘Saya tidak ingin melakukan ini’. Sayangnya, itu terjadi pada semua orang di industri ini,” katanya.

Pelantun lagu "Strip That Down" ini sadar ia perlu mengatasi kecemasan yang melanda dirinya secepat mungkin. Salah satu yang dilakukan Payne adalah berlari setiap pukul 05.00 pagi.

Masalah kecemasan tak hanya menyerang seorang Liam Payne. Awal tahun ini, penyanyi Perrie Edwards mengungkapkan dia menderita masalah kecemasan.

Bintang Little Mix itu menulis tentang masalah kesehatan mentalnya di Instagram. Ia menyatakan telah sangat menderita dengan masalah kecemasan dan serangan panik selama beberapa tahun terakhir.

Edwards mengungkapkan ketika pertama kali mulai mengalami kecemasan, ia merasa sangat sendirian.

“Itu sangat memengaruhi Saya sehingga bahkan tidak ingin meninggalkan rumah,” ujar Edwards.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement