REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para penggemar serial Game of Thrones (GoT) yang menunggu film spin-off atau film baru untuk Arya Stark mungkin akan kecewa. Presiden Pemrograman HBO secara resmi menyebut rumor itu tak akan dapat diwujudkan.
Dilansir dari Fox News, Kamis (23/5), final seri dari serial GoT yang sangat dinanti-nantikan banyak orang itu memberikan cerita yang tepat pada banyak karakter. Akan tetapi, sosok tokoh Arya sendiri tak dibiarkan terbuka.
Pada saat-saat terakhir episode, Arya mengungkapkan ia tidak akan kembali ke utara bersama keluarganya. Hal itu demi menjadi orang pertama mencari tahu apa yang disebut west of Westeros.
"Tidak ada yang tahu. Di situlah semua peta berhenti. Di situlah aku pergi," kata Arya dalam adegan.
Dengan serangkaian seri prekuel yang dilaporkan sedang dikembangkan oleh jaringan kabel premium itu, banyak yang bertanya-tanya apakah Arya akan menemukan kehidupan baru dalam pertunjukan sekuel. Namun, eksekutif HBO Casey Bloys mematikan desas-desus itu tanpa syarat pasti.
"Tidak, tidak, tidak. Sebagian darinya adalah, aku ingin pertunjukan ini, Game of Thrones, pertunjukan Dan dan David ini, menjadi miliknya sendiri," ungkap Bloys.
Menurutnya, dia tidak ingin mengambil karakter dari dunia GoT yang indah dibuat oleh Dan dan David, dan menaruhnya di dunia lain dengan orang lain yang membuatnya. Dia ingin menjadikannya sebagai karya artistik yang mereka miliki.
"Itulah salah satu alasan mengapa aku tidak mencoba melakukan pertunjukan yang sama. George memiliki dunia yang masif, ada begitu banyak cara. Itulah sebabnya kami mencoba melakukan hal-hal yang terasa berbeda dan untuk tidak mencoba dan mengulangi pertunjukan yang sama. Itu mungkin salah satu alasan mengapa, saat ini, sekuel atau mengambil salah satu karakter lain tidak masuk akal bagi kita," tuturnya.
Saat ini, ada beberapa cerita prekuel yang sedang dikembangkan oleh HBO. Hanya sedikit yang diketahui yang diketahui tentang mereka, kecuali kisah Jane Goldman, yang secara resmi diberi perintah utama.
Kisah dari Goldman dilaporkan diatur ribuan tahun sebelum peristiwa Game of Thrones dan kronik turunnya dunia dari Golden Age of Heroes ke bangkitnya White Walkerd dan nyaris hancurnya manusia. Di blog-nya, Martin, yang membantu mengembangkan prekuel, secara tidak resmi menyebut serial ini sebagai "The Long Night."