Senin 20 May 2019 06:25 WIB

Tester Kosmetik Apa yang Paling Kotor?

Tester kosmetik bisa saja menjadi kotor oleh bakteri, jamur, dan virus.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Kosmetik
Foto: Republika/Prayogi
Kosmetik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah bakteri, jamur, dan virus bisa bersarang di produk tester kosmetik. Bakteri Propionibacterium yang dapat menyebabkan jerawat, jamur Candida, serta virus Herpes simpleks mungkin tumbuh di produk yang dijadikan sampel untuk dicoba calon pelanggan.

Menurut Deputi Direktur School of Chemical and Life Science di Nanyang Polytechnic Richard Khaw, jenis tester produk riasan wajah yang paling kotor dan banyak mengandung bakteri adalah yang berbasis pelembap. Beberapa di antaranya adalah pelembap, foundation cair, dan juga masker wajah bervitamin.

Baca Juga

"(Ketika menggunakan tester yang terkontaminasi) konsumen dapat mengalami gejala seperti inflamasi kulit, infeksi saluran pernapasan, luka infeksi (cold sores), dan kulit melepuh," tutur Khaw.

Sebaliknya, pensil alis, pemulas mata, eyeliner, dan alas bedak bubuk memiliki kadar kelembapan yang lebih rendah. Oleh karena itu, tester produk-produk ini cenderung lebih aman untuk dicoba.

Ada cara aman yang bisa dilakukan oleh perempuan ketika memilih produk riasan wajah. Salah satunya adalah memilih tester produk riasan wajah yang penutupnya terpasang ketika tidak digunakan. Penggunaan cotton buds atau spatula dapat mengurangi risiko kontaminasi silang.

Sementara itu, ahli mikrobiologi dari University of Guelph Keith Warriner mengingatkan bahwa mata dan bibir merupakan area yang sensitif sehingga sangat berisiko. Oleh karena itu, jangan mengaplikasikan produk tester pada kedua area ini maupaun area wajah lain.

Selain itu, jangan gunakan produk tester pada area kulit dengan luka terbuka. "Itu dapat menyebabkan inflamasi pada luka atau bahkan menyebabkan kontaminasi darah," kata Khaw.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement