Sabtu 18 May 2019 04:11 WIB

Kelly Clarkson Tepis Rumor Diet Menggunakan Pil

Rumor diet menggunakan pil merupakan berita palsu

Rep: Farah Noersativa/ Red: Esthi Maharani
Kelly Clarkson
Foto: AP
Kelly Clarkson

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi asal Amerika Serikat, Kelly Clarkson menanggapi rumor mengenai penurunan berat badannya baru-baru ini yang terkait dengan pil diet atau teknik diet ekstrim dan tidak aman. Berita itu disebutnya merupakan berita palsu.

Dilansir di womenshealthmag, Sabtu (17/5), penyanyi dan pelatih reality show 'The Voice' menyampaikan hal itu melalui unggahannya di media sosial Twitter

"Berita palsu lain yang beredar di sekitar saya adalah bahwa saya telah minum pil aneh untuk penurunan berat badan atau melakukan diet mode aneh," tulisnya dalam tweet.

Dia pun mengklarifikasi berita palsu itu. Menurutnya, berita itu tidaklah benar. "Semua ini tidak benar. Saya tidak punya waktu untuk semua  itu. Aku makan makanan yang sama dengan yang selalu kumiliki. Semuanya dibuat dengan tepung, gula, bahan yang berbeda. #DrGundry,” tulisnya.

Sebelumnya, Kelly sendiri pernah berbicara mengenai dietnya yang menyebabkan penurunan berat badannya sebanyak 37 pon. Dengan mengutip The Plant Paradox, sebuah buku karya Steven Gundry, MD yang mendesak orang untuk memotong lektin dari diet mereka, sebagai sumber dan inspirasinya. Dia mengatakan dia tidak mulai makan secara berbeda untuk tujuan bukan hanya penurunan berat badan. Akan tetapi untuk kesehatannya secara keseluruhan.

"Saya benar-benar membaca buku ini, dan saya melakukannya untuk penyakit autoimun yang saya miliki dan saya memiliki masalah tiroid, dan sekarang semua level saya kembali naik," katanya.

Dia pun menuturkan dia tidak lagi minum obat karena telah membaca buku ini. Dan, kata Kelly, olahraga belum menjadi bagian dari perjalanan penurunan berat badannya. Lektin sendiri adalah apa yang diproduksi dalam tubuh ketika  makan buah-buahan dan sayuran tertentu. Dan Gundry, seorang ahli bedah jantung, menyebutnya senyawa kimia beracun yang dapat membahayakan tubuh.

"Ketika lektin menyerang tubuh kita, mereka dapat menyebabkan beberapa respons peradangan serius dan masalah kesehatan lainnya, seperti sindrom usus bocor, kenaikan berat badan, kabut otak, dan banyak lagi," tulis Gundry di situs webnya.

Sayangnya, tidak ada data ilmiah nyata untuk membuktikan pendapat Gundry bahwa lektin sebenarnya buruk bagi tubuh. Sementara, Julie Upton, R.D, salah satu pendiri situs nutrisi Appetite for Health sebelumnya mengatakan mengikuti diet bebas lektin juga memotong banyak makanan yang sehat, seperti biji-bijian, buah-buahan dan kacang-kacangan.

Pada dasarnya, setiap penurunan berat badan yang berasal dari itu, kemungkinan merupakan akibat dari membatasi makanan tertentu dan dengan demikian makan lebih sedikit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement