Sabtu 18 May 2019 11:47 WIB

Puasa: Ini Tips Memilih Takjil yang Aman

Memilih takjil untuk buka puasa juga harus perhatikan tips-tips ini.

Rep: cermati/ Red:
Ngabuburit Jajan Takjil, Ini Tips Memilih Makanan yang Aman
Ngabuburit Jajan Takjil, Ini Tips Memilih Makanan yang Aman

Memasuki bulan puasa, kebutuhan bahan pangan baik olahan maupun pangan segar, termasuk makanan jadi untuk menu sahur dan buka puasa mengalami peningkatan. Bulan Ramadan juga disesaki penjual makanan dan minuman dadakan di pinggir jalan untuk takjil. Memang ya ngabuburit paling enak jajan makanan.

Di tengah lonjakan harga pangan, salah satunya harga bawang putih yang melejit hingga kisaran Rp100 ribu per kilogram (kg) dan meningkatnya permintaan konsumen, memicu dugaan peredaran bahan pangan maupun makanan yang mengandung zat berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Oleh karena itu, jadilah konsumen cerdas untuk memilih bahan pangan maupun makanan jadi selama ramadan dengan kualitas baik. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memberikan tips membeli bahan pangan atau makanan yang aman di bulan puasa:

Baca Juga: Promo Dining Kartu Kredit 2019 ini Cocok untuk Bukber Puasa Ramadhan

 

1. Cek kemasan dan izinnya

Cek Kemasan

Cek Kemasan dan Izinnya

Pastikan bahan pangan maupun makanan jadi yang akan Anda beli aman untuk dikonsumsi. Cek dengan teliti pada kemasan makanan atau minuman, seperti perhatikan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maupun Dinas Kesehatan (Dinkes), tanggal kedaluwarsa maupun tulisan best before atau sebaiknya digunakan sebelum, dan label halalnya.

Jangan lupa juga, cek kemasannya. Jika sudah rusak, cacat, penyok, kempot, atau menggembung, jangan dibeli. Oh ya, kalau Anda beli bahan pangan di toko ritel modern, untuk produk makanan atau minuman yang tanggal kedaluwarsanya masih jauh atau lama, biasanya diletakkan di bagian belakang.

2. Cek warna dan bau

Takjil

Cek Warna dan Bau

Pastikan bahan pangan maupun makanan jadi yang akan Anda beli tidak tercemar bahan berbahaya. Biasanya orang lebih tergoda membeli makanan atau minuman dengan warna yang lebih terang. Padahal bisa saja justru itu mengandung zat kimia berbahaya bagi tubuh, seperti pewarna tekstil yang tidak aman untuk dikonsumsi.

Jadi kalau warna makanan atau minuman, misalnya terlalu merah, kuning, atau hijau, tinggalkan saja. Begitupula dengan baunya. Hindari jika baunya terlalu menyengat dan tekstur terlalu kenyal karena kemungkinan mengandung boraks.

Baca Juga: Harga Kartu, Cara Isi dan Cara Cek Saldo Indomaret Card

3. Pilih kemasan yang aman dan sehat

Kemasan makanan

Pilih Kemasan yang Aman dan Sehat

Orang Indonesia hobi banget jajan makanan menggunakan kantong plastik, styrofoam, koran atau buku bekas. Misalnya saja dengan styrofoam, itu jelas-jelas sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh karena mengandung beberapa zat kimia, seperti benzene dan styrene pemicu kanker. Apalagi styrofoam ini digunakan sebagai wadah makanan terbuka, panas, dan berlemak tinggi, contohnya gorengan.

Selain itu, koran bekas untuk membungkus gorengan juga dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Sebab tinta koran bisa meleleh dan meresap ke gorengan yang masih panas. Nah coba bayangkan, tinta yang mengandung zat kimia berbahaya masuk ke dalam tubuh lewat gorengan? Risikonya bisa kena penyakit kanker.

Sudah pakai koran bekas, gorengan ditempatkan lagi di kantong kresek hitam. Duh, penyakit bisa bersarang di tubuh deh. Kantong plastik hitam berasal dari proses daur ulang yang ditambahkan zat kimia. Sudah berbahaya bagi tubuh, merusak lingkungan pula karena tidak dapat terurai dengan cepat.

Kemasan sehat dan aman untuk membungkus makanan, antara lain kemasan kaleng, berbahan aluminium foil, berbahan plastik food grade, berbahan karton box, kemasan berbahan kertas (karton virgin fiber dan karton food grade).

4. Kepoin nama dan alamat si produsen

Produk

Kepoin Nama dan Alamat si Produsen

Biasanya di kemasan makanan atau minuman olahan, ada nama dan alamat si produsen atau pabrikan yang memproduksinya. Pastikan semua informasi itu jelas tertera di kemasan. Hal ini akan memudahkan Anda jika ingin melakukan komplain. Perusahaan atau produsen yang baik, pastinya akan menindaklanjuti setiap komplain dari konsumen.

5. Jangan berlebihan

Jangan Berlebihan

Jangan Berlebihan Membeli Makanan

Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik. Begitupula dengan mengonsumsi makanan, seperti Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan kita untuk makan sebelum lapar, dan berhentilah sebelum kenyang. Jadi konsumsi makanan secara wajar, jangan berlebihan. Termasuk juga dalam berbelanja bahan pangan maupun makanan jadi.

Karena selain dapat memicu kenaikan harga pangan, berbelanja maupun mengonsumsi makanan berlebihan, akan banyak menyisakan sampah makanan (food waste). Mubazir kan, di saat orang lain susah makan lantaran tak punya uang, kita malah buang-buang makanan.

Sehat dan Hemat Bikin Takjil Sendiri

Kalau Anda ragu dengan makanan atau minuman di luaran sana, mending bikin takjil atau menu berbuka sendiri. Selain lebih sehat, hemat pula karena ongkosnya lebih murah ketimbang jajan. Tapi pastikan juga ya, memilih bahan pangan untuk membuat takjil aman untuk dikonsumsi. Untuk melindungi diri dari berbagai risiko penyakit, ajukan asuransi kesehatan. Sebab risiko penyakit bisa datang kepada siapapun, kapanpun, dan di manapun.

Baca Juga: BPJS Kesehatan dan Asuransi Kesehatan Mana yang Lebih Baik?

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement