Ahad 12 May 2019 16:18 WIB

Brightburn Tawarkan Genre Baru Superhero

Penonton Brightburn mungkin tidak mendapatkan sesuatu yang baru.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Film Brightburn
Foto: Sony Pictures
Film Brightburn

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film Brightburn menunjukkan sisi lain dari kekuatan super yang dimiliki seseorang. Saat banyak pilih menunjukkan kepahlawanan, karya David Yarovesky ini justru memperlihatkan sisi kelam dari sosok yang istimewa.

"Saya suka film ini karena ini adalah pandangan yang sama sekali baru tentang genre superhero," kata produser film James Gunn, melalui pernyatan resmi yang diterima Republika.co.id.

Naskah yang ditulis oleh adik dan sepupu James, Brian Gunn dan Mark Gunn ini menawarkan cerita yang berbeda. Mendorong karakter pada sisi jahat ketimbang memanfaatkan kekuatan yang dimiliki menjadi usaha menyelamatkan dunia.

Cerita yang terdengar segar ini nyatanya tidak sesegar itu, bagi yang mengetahui kisah hidup sebelum Clark Kent menjadi Superman, Brightburn menawarkan hal sama. Ketika sepasang suami istri  Kyle Breyer (David Denman) dan Tori Breyer (Elizabeth Banks) dalam Brightburn dan Jonathan Kent dan Martha Clark Kent dalam waralaba Superman yang menginginkan anak, kemudian secara tiba-tiba mereka menemukan meteor jatuh dan terdapat seorang anak laki-laki.

Ketika Clark Kent mengetahui kekuatan dia memutuskan untuk membantu penduduk Bumi, karakter Brandon Breyer (Jackson A. Dunn) memilih arah lain. Hal ini yang cukup membedakan dari kedua kisah ini.

Tapi, kesamaan cerita dengan film lain pun terdapat pada beberapa adegan di Brightburn. Hal ini membuat cerita yang ingin menunjukkan sisi lain, hanya berhenti di sana saja, bukan menunjukkan sesuatu yang baru dalam plot yang dibangun.

Bagi penonton yang sudah menonton cuplikan singkat Brightburn tidak akan merasakan sesuatu yang baru ketika menonton film utuhnya. Potongan-potongan adegan yang diberikan seakan telah menunjukkan benang merah yang memang ingin diperlihatkan, seorang anak laki-laki berkekuatan super mengancam banyak nyawa manusia.

"Tori berpikir putranya akan membawa kemuliaan bagi dunia dan membantu kita, namun, itu belum tentu demikian. Dalam setiap cara kita menonton film ini, dia adalah hantu, dia adalah anak iblis, dan kami memperlakukan film itu persis seperti itu," kata James.

Meski dalam segi cerita tidak sesegar yang diharapkan, film ini menawarkan adegan-adegan yang penuh ekspresi dan kesadisan yang cukup ngeri. Banks terutama berhasil menunjukan sisi seorang ibu yang begitu menyayangi anaknya, namun pada sisi lain ketakutan atas apa yang telah berubah pada kepribadian Brandon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement