REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Thailand mendapatkan kunjungan 38,27 juta wisatawan pada 2018. Tetapi angka tersebut masih sangat kurang untuk tempat-tempat wisata yang berada di perdesaan. Dari 38,27 juta wisatawan, sebanyak 20 juta pengunjung internasional berduyun-duyun ke Bangkok.
Bangkok merupakan kota yang paling banyak dikunjungi di dunia pada 2018. Akan tetapi pelancong hanya terpusat di Bangkok sedangkan daerah lain tidak banyak dikunjungi. Hanya Phuket dan Ko Phi Phi Le’s Maya Bay yang menarik perhatian.
Pada Oktober Ko Phi Phi Le’s Maya Bay, yang dikenal berkat film The Beach, ditutup tanpa batas waktu. Hal ini dikarenakan membludaknya pengunjung sehingga merusak alam.
Dalam upaya untuk meningkatkan pariwisata domestik, Departemen Keuangan Thailand telah menyisihkan 15 juta baht atau 467.730 dolar AS untuk membayar orang untuk bepergian ke seluruh negeri. Laporan kantor berita Thailand The Nation menyatakan Kementerian Keuangan telah mengirimkan proposal mereka kepada Wakil Perdana Menteri Somkid Jatusripitak dan Kabinet untuk dipertimbangkan.
Jika proposal diterima, siapapun yang mendaftar untuk program ini akan menerima 1.500 baht atau 47 dolar AS melalui sistem pembayaran elektronik. Uang itu kemudian dapat dihabiskan di toko-toko yang berpartisipasi di 55 provinsi yang merupakan bagian dari kampanye.
"Kami bertujuan untuk meluncurkan kampanye sebelum Juli tahun ini," kata seorang perwakilan dari Kementerian Keuangan dikutip dari Travel and Leisure.
Program ini hanya diberlakukan untuk kewarganegaraan Thailand dan berusia minimal 18 tahun. Kementerian Keuangan belum mengumumkan cara mendaftar namun mengharapkan akan ada pengajuan dari sepuluh juta warga Thailand.
Pemerintah berharap inisiatif ini akan memiliki dampak positif pada perekonomian negara khususnya di daerah perdesaan yang kesejahteraan masih belum baik. Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand Yuthasak Supasorn mengatakan kampanye ini akan membawa PDB Thailand naik dari 0,3 menjadi 0,5 persen.