Mungkin orang dulu ketika ingin membeli rumah harus menyiapkan sejumlah uang yang cukup banyak dan ini hanya bisa dilakukan oleh orang tertentu saja, misalnya orang yang memiliki warisan banyak atau sudah menjadi pebisnis yang sukses. Hal ini jelas berbeda dengan zaman sekarang yang sudah lebih mudah.
Kini, generasi milenial yang masih merintis karier pun sudah bisa membeli rumah. Bagaimana bisa? Ya, sebagian besar dari mereka memanfaatkan salah satu program pemerintah Indonesia, yaitu rumah subsidi yang sudah berlangsung sejak 2015.
Dalam proses pembangunannya, pemerintah menggaet para pengembang yang akhirnya pada tahun 2018 program rumah subsidi berhasil mencapai 1.132.621 unit dan tahun 2019 ini akan dinaikan lagi menjadi 1,25 juta unit. Kedua data tersebut dikutip cermati.com dari laman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Mengingat harga tanah selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya, adanya regulasi, pembiayaan belanja bahan bangunan serta pajak, maka tahun ini pemerintah berencana bakal menaikan harga rumah subsidi yang jumlahnya tergantung dari daerah.
Jika kabar tersebut terealisasikan, lalu bagaimana milenial mengumpulkan uang untuk membeli rumah subsidi tersebut?
Rencana Kenaikan Harga Rumah Subsidi
Rumah Rubsidi via industry.co.id
Tak main sepihak saja, dalam perencanaan kenaikan harga jual rumah subsidi ini tentunya sudah dipertimbangkan dengan matang oleh pemerintah khusunya Menteri PUPR dan para pengembang yang pastinya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat setiap daerahnya.
Besarnya kenaikan harga rumah subsidi yang diputuskan pemerintah sekitar 3% hingga 7,75%, sedangkan Dewan Pimpinan Pusat Real Estate Indonesia (DPP REI) mengusulkan hingga 9%. Berikut data kenaikan sementara di sembilan wilayah yang perlu diketahui:
No.
|
Wilayah
|
2018
|
Kenaikan
|
2019
|
1.
|
Jawa (kecuali Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi)
|
Rp130.000.000
|
7,69%
|
Rp140.000.000
|
2.
|
Sumatera (kecuali Kep. Riau dan Bangka Belitung)
|
Rp130.000.000
|
7,69%
|
Rp140.000.000
|
3.
|
Kalimantan
|
Rp142.000.000
|
7,75%
|
Rp153.000.000
|
4.
|
Sulawesi
|
Rp136.000.000
|
7,35%
|
Rp146.000.000
|
5.
|
Maluku dan Maluku Utara
|
Rp148.500.000
|
6,40%
|
Rp158.000.000
|
6.
|
Bali dan Nusa Tenggara
|
Rp148.500.000
|
6,40%
|
Rp158.000.000
|
7.
|
Papua dan Papua Barat
|
Rp205.000.000
|
3,41%
|
Rp212.000.000
|
8.
|
Kep. Riau dan Bangka Belitung
|
Rp136.000.000
|
7,35%
|
Rp146.000.000
|
9.
|
Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi)
|
Rp148.500.000
|
6,51%
|
Rp158.000.000
|
Sumber
|
|
|
Syarat Kepemilikan Rumah Subsidi
Jika milenial sudah memiliki niat ingin membeli rumah subsidi, ada syarat-syarat yang harus diketahui dan dipatuhi bagi calon pembeli. Apa saja syaratnya, simak ulasannya berikui ini:
- Warga Negara Indonesia
- Belum memiliki Rumah Pribadi
- Pendapatan maksimal Rp4 juta (rumah tapak) dan Rp7 juta (rumah susun)
- Berusia 21 tahun atau sudah menikah
- Rekam Jejak Kredit Baik
- Kelengkapan dokumen (Fotokopi KTP dan KK, slip gaji terakhir, fotokopi NPWP dan SPT tahunan, fotokopi rekening koran selama tiga tahun terakhir, surat pernyataan belum memiliki rumah dan surat pernyataan belum pernah menerima subsidi rumah).
Solusi Mengumpulkan Uang untuk Beli Rumah
Adanya kenaikan harga rumah subsidi tersebut, tentunya masyarakat khususnya para milenial yang ingin membelinya harus mengatur uangnya kembali agar uangnya cepat terkumpul. Tak perlu bingung, berikut solusi mengatur keuangan yang bisa dipraktikan:
1. Tentukan Target Pembelian Rumah
Tentukan target pembelian rumah
Membeli rumah tak seperti membalikan kedua telepak tangan. Mengingat harga beli rumah tak murah, bagi seseorang yang ingin membeli tentu harus ada jangka waktu untuk melakukan persiapan dalam mangumpulkan uangnya.
Maka, disini sangat penting menentukan target membeli rumah misalnya dua atau tiga tahun mendatang. Ya, setidaknya hingga jumlah uang muka sebagai tanda jadi beli rumah terkumpul. Dengan adanya target tersebut, secara otomatis Anda akan terpacu mengumpulkan uang lebih cepat.
Baca Juga: Generasi Milenial Cepat Punya Rumah, Ini Caranya!
2. Tingkatkan Jumlah Tabungan
Tingkatkan jumlah tabungan
Harga rumah yang naik di setiap waktunya, terkadang bisa membuat seseorang menjadi panik karena takut targetnya meleset. Padahal ini bisa disiasati dengan meningkatkan jumlah tabungan setiap bulannya.
Jika sebelumnya hanya Rp1 juta, maka tak ada salahnya bisa dinaikan Rp500 ribu. Dengan begitu, uang menjadi cepat terkumpul dan pembelian rumah bisa sesuai dengan target yang telah ditentukan sejak awal.
3. Investasi
Investasi
Berapa tahun lagi Anda akan membeli rumah? 2 atau 3 tahun lagi? Jika iya, ini adalah waktu yang tepat melakukan investasi demi menambah pundi-pundi membeli rumah. Banyak pilihan instrumen investasi yang bisa dicoba, misalnya saja deposito, p2p lending, saham, obligasi, dan sukuk ritel.
Namun, sebelum itu cari informasi terlebih dahulu mengenai investasi mulai dari keuntungan dan kerugian yang didapat agar bisa memilih instrumen investasi yang tepat.
Baca Juga: Lebih Untung Mana, Beli Rumah dengan Cara KPR atau KTA?
4. Cari Kerja Sampingan
Cari kerja sampingan
Bagi Anda yang sekarang ini menjadi karyawan, sebaiknya jangan hanya mengandalkan penghasilan dari satu sumber saja. Bila masih banyak waktu kosong, kenapa tidak dimanfaatkan untuk kerja sampingan. Ini tentunya akan sangat menguntungkan.
Sekarang ini, banyak kerja sampingan yang bisa dilakukan, seperti menjadi freelance writer, guru les privat, menjadi fotografer, bisnis online shop dan lainnya. Sebaiknya, pilihlah kerja sampingan yang sesuai dengan passion atau hobi agar dalam menyelesaikan kerjanya bisa bagus dan memuaskan. Dengan begitu, penghasilan yang didapat pun akan maksimal.
5. Hidup Hemat
Hidup hemat
Sudah memiliki target membeli rumah, rasanya sudah tidak ada waktu lagi untuk hidup boros. Hilangkan kebiasaan berbelanja berlebihan hingga nongkrong di kafe, dan mulailah menekankan hidup hemat. Atur kembali gaji bulanan dengan memprioritaskan kebutuhan bulanan ketimbang menuruti belanja barang keinginan.
Jangan lupa selalu pertimbangkan harga barang dan kualitas barang terlebih dahulu ketika ingin berbelanja. Manfaatkan promo belanja semaksimal mungkin yang diselenggarakan setiap toko offline (Alfamart, Indomart, Super Indo dan lainnya) atau online (e-commerce) untuk membeli barang kebutuhan.
6. Hindari Utang
Hindari utang
Jangan hanya karena ingin menuruti keinginan membeli barang yang disuka disaat uang sudah menipis, lalu Anda rela utang di teman, hingga aplikasi pinjaman online. Ini merupakan cara yang salah, sebab secara tidak sadar nantinya Anda akan terbiasa berhutang lagi ketika uang bulanan sudah abis.
Jika yakin bisa mengembalikan uangnya, tak ada salahnya berutang. Tapi jika sebaliknya alias ragu tidak bisa mengembalikannya, sebaiknya jangan dilakukan. Hal ini hanya akan membuat Anda terjerat utang.
Wujudkan Mimpi Punya Rumah Impian
Berapapun harga yang tertera untuk memiliki rumah impian tentunya bukanlah menjadi suatu penghalang gagal membeli rumah. Justru ini harus dijadikan pacuan mewujudkan impian memiliki rumah yang diimpikan sejak lama. Untuk itu, teruslah berusaha mencari pundi-pundi lebih banyak lagi dan konsisten dalam mengelola keuangan dengan baik.
Baca Juga: Daripada Jajan Kopi, Mending Milenial Beli Rumah Lewat KPR BTN Gaeesss