REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Daun kelor selama ini dipercaya mampu meningkatkan produksi ASI para ibu menyusui. Manfaat daun kelor rupanya tak hanya sampai di situ. Dengan sedikit kreativitas, daun kelor dapat diubah menjadi bahan pangan lain yakni nugget dan puding.
Para kader Posyandu Dusun Mandala Sari Kecamatan Denpasar Timur, Denpasar, Bali, mengembangkan menu nugget kelor dan puding kelor sebagai alternatif pangan tinggi gizi untuk anak guna mencegah kasus kekurangan gizi. Menteri Kesehatan Nila Moeloek dalam kunjungannya ke Posyandu Dusun Mandala Sari, Denpasar, mengapresiasi kreativitas para ibu tersebut untuk mengatasi masalah gizi.
"Kreativitas mereka mengangkat daun kelor. Bagaimana terobosan yang harus dilakukan di mana Indonesia kaya dengan tumbuh-tumbuhan. Di jalan ada pohon kelor, ternyata daun kelor itu bisa meningkatkan gizi anak kita," kata Nila pada Rabu (24/4).
Para kader posyandu tersebut memberikan pelatihan pada ibu-ibu di Dusun Mandala Sari untuk mengolah daun kelor yang tinggi gizi menjadi nugget, sup, agar-agar dengan tangkai es krim, dan puding. Salah satu kader posyandu, Dewi, mengatakan anak-anak menyukai olahan pangan tersebut walaupun tidak suka memakan olahan daun kelor seperti yang biasa dimasak dengan sayur bersantan.
"Di posyandu itu para ibu mengolah daun kelor menjadi jelly, nugget kelor, dan sayur bening. Anak-anak ini jelas ingin variasi," kata Menkes.
Dewi mengatakan masyarakat di Dusun Mandala Sari sudah teredukasi dengan pentingnya mengonsumsi sayuran melalui olahan daun kelor. Edukasi pentingnya mengonsumsi sayuran diberikan pada para kader posyandu dan guru PAUD di dusun tersebut kepada para orang tua. Dewi menyebut masyarakat sekitar biasa menyantap daun kelor karena pohonnya banyak tumbuh dengan mudah di pekarangan sekitar.