Rabu 24 Apr 2019 06:50 WIB

Ketegangan Mata Digital, Bagaimana Menghindarinya?

Ketegangan mata digital rentan menyerang orang yang berjam-jam menatap layar.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Ketegangan mata digital rentan menyerang orang yang berjam-jam menatap layar.
Foto: Pixabay
Ketegangan mata digital rentan menyerang orang yang berjam-jam menatap layar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan gawai hingga perangkat digital lain seperti televisi sepertinya tak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari banyak orang. Tak sedikit yang menghabiskan waktu berjam-jam dengan menatap layar perangkat digital.

Padahal, menurut beberapa ahli, menghabiskan waktu di depan layar hanya dalam waktu dua jam saja sudah dapat menyebabkan digital eye strain atau ketegangan mata digital. Menatap layar terlalu lama akan memberi tekanan pada mata sehingga membuat mata kelelahan, khususnya ketika sering berganti-ganti perangkat digital.

Baca Juga

"Ketika melihat perangkat digital yang berbeda, kita secara konsisten mengubah jarak baca, ini sangat membuat mata kita stres," ungkap ahli optometri senior Andre Horn seperti dilansir Health24.

Selain itu, perangkat digital juga memancarkan sinar biru yang dapat memberi dampak merugikan bagi mata. Sinar biru atau high energy visible (HEV) merupakan cahaya dengan panjang gelombang yang sangat pendek dan dapat memproduksi energi yang lebih tinggi.

'Penyaring' natural pada mata manusia tidak bisa begitu saja memberikan perlindungan yang cukup untuk cahaya seperti ini. Sinar biru dikatakan dapat menembus masuk hingga ke sel-sel sensitif terhadap cahaya di retina. Oleh karena itu, mata akan terasa lelah dan sakit setelah memandang layar perangkat digital terlalu lama.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari ketegangan mata digital. Salah satunya adalah dengan menggunakan kacamata berlensa khusus. Gunakan lensa yang dapat menghalau sinar biru atau HEV masuk ke dalam mata.

Cara lainnya adalah menerapkan hukum 20:20. Setelah memandang layar perangkat digital selama 20 menit, alihkan pandangan ke objek yang jauh selama 20 detik. Cara ini dapat membantu mata untuk kembali ke pola mengedip yang normal sekaligus mengembalikan kelembapan.

Mengatur jarak mata terhadap layar juga dapat dilakukan. Pastikan layar perangkat digital berjarak sekitar satu lengan dari mata. Selain itu, pengaturan cahaya pada layar perangkat digital juga bisa menjadi solusi.

Kebiasaan menggunakan perangkat digital sebelum tidur juga sebaiknya diganti dengan kegiatan yang lebih ramah untuk mata. Salah satunya adalah membaca buku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement