REPUBLIKA.CO.ID, DETROIT -- Kebutuhan tidur melebihi delapan jam tidak dapat dianggap remeh. Ini mengingat sejumlah bukti mendapati bahwa tidur di atas rata-rata berkaitan dengan penyakit jantung dan kematian.
Sejumlah pakar kesehatan berpendapat tidur yang ideal adalah tujuh hingga delapan jam per malam. Nah, bagi yang sudah tidur selama delapan jam namun merasa masih kurang segar saat bangun, konsultasi dengan dokter akan sangat dianjurkan.
Dilansir dari Pop Sugar pada Ahad (7/4), praktisi di Loma Linda University Health Sleep Disorder Center, Timothy P. Wong, mengatakan jika ada orang yang butuh tidur lebih dari delapan jam, maka perlu dilakukan pendalaman terkait kondisi kesehatan yang mengganggu tidurnya.
“Kemungkinan hal ini dialami oleh orang yang menderita sleep apnea. Penderita sleep apnea akan membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak agar merasa lebih segar saat terbangun,” kata Timothy.
Sleep apnea merupakan gangguan tidur serius di mana pernapasan kerap berhenti saat tidur. Hal ini pun kemudian membuat otak kekurangan oksigen sehingga membuat penderita merasa lelah pada keesokan harinya.
Neuropsikolog asal New York, Sanam Hafeez, mengatakan seseorang yang butuh tidur lebih lama juga mencerminkan kondisi mental yang kurang baik atau depresi. “Orang depresi lebih merasa kelelahan. Dan orang yang mengalami kelelahan kronis berpotensi mengalami depresi,” kata Sanam.
Selain itu, kelelahan setelah tidur delapan jam juga merupakan gejala dari beberapa penyakit. Di antaranya seperti lupus, fibromyalgia, myalgic encephalomyelitis, dan penyakit hashimoto. Karenanya jika gejala itu terjadi maka disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.