Sabtu 06 Apr 2019 14:01 WIB

Komik Si Juki Beri Edukasi Soal Pemilu 2019

Juki memberi arahan tentang calon pemimpin yang seharusnya tidak dipilih

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Gita Amanda
Komik Si Juki. Ilustrasi
Foto: Google
Komik Si Juki. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karakter komik karya Faza Meonk, Si Juki, meluncurkan gerakan #SayaTidakMemilih jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Juki mendeklarasikan gerakan politik itu melalui akun media sosial.

Juki memuat berbagai konten dengan tagar #SayaTidakMemilih serta pro dan kontra dari netizen terkait dengan isu golongan putih (golput). Jangan salah sangka dulu, karena dia tidak mengajak masyarakat untuk menjadi golput.

Baca Juga

Justru, Juki memberi arahan tentang calon-calon pemimpin seperti apa yang seharusnya tidak dipilih pada Pemilu 17 April 2019 mendatang. Misalnya, eks-napi korupsi, calon yang hanya mengumbar janji dan pencitraan, serta calon yang suka memecah-belah rakyat.

Ini bukan pertama kalinya Si Juki melakukan gerakan di dunia politik. Sebelumnya, pada 2014, Si Juki mendeklarasikan diri sebagai calon presiden alternatif dalam gerakan #BeraniBeda. Pada saat itu, Si Juki mengajak pemilih pemula untuk memahami mekanisme pemilu dengan cara kreatif.

Namun pada 2019, masyarakat dihadapkan dengan tantangan berbeda. Banyak pihak menghalalkan semua cara demi mendapatkan simpati masyarakat. Melalui gerakan #SayaTidakMemilih, Si Juki mengajak masyarakat lebih kritis menentukan pilihan.

Gerakan #SayaTidakMemilih tidak hanya menjadi kampanye di media sosial, tetapi dikemas menjadi buku komik. Komik berjudul #SayaTidakMemilih itu dirilis oleh penerbit Bukune dan sudah tersedia di toko buku Indonesia.

Dalam komik, Si Juki berkolaborasi dengan tokoh komik lainnya seperti Juleha, Mang Awung, serta karakter Raisah karya Tosan Aji. Hadir pula karakter Webtoon Pak Guru Inyong karya Anggoro Ihank dan Ngopi Yuk! karya Sisifafa dan Romy Hernadi.

Kisah komedi ringan khas Si Juki dan para karakter komik lainnya bisa dinikmati semua kalangan. Tidak hanya oleh masyarakat yang sudah memiliki hak pilih tetapi juga bisa menjadi edukasi untuk semua lapisan masyarakat, termasuk anak-anak.

"Masyarakat tentu mengetahui bahwa politik adalah isu yang cukup berat dan sensitif untuk dibahas, tetapi dengan dikemas sebagai komik yang lucu dan menghibur, isu politik bisa dibawakan dengan ringan," kata Faza lewat pernyataan resminya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement