REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki usia paruh baya, ada beragam risiko penyakit yang akan menghantui laki-laki. Risiko penyakit jantung pada laki-laki berusia 45-54 tahun misalnya, meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan sebelumnya. Risiko ini dapat meningkat hingga tiga kali lipat ketika laki-laki memasuki usia di atas 55 tahun.
Salah satu upaya untuk menekan risiko penyakit-penyakit di hari tua ialah dengan menerapkan pola makan yang baik sejak dini. Berikut ini adalah lima hal terkait pola makan yang perlu diperbaiki laki-laki seperti dilansir Telegraph.
1. Jauhi Stereotipe Makanan
Disadari atau tidak, sebagian laki-laki masih menerapkan stereotipe terhadap makanan. Stereotipe makanan feminin dan maskulin ini masih ditemukan pada sebagian laki-laki, khususnya laki-laki berusia 40 tahun ke atas. Laki-laki perlu menyadari bahwa memilih opsi makanan yang lebih sehat bukanlah pilihan yang feminin, tetapi pilihan yang bijaksana.
2. Perhatikan Asupan Kalsium
Produk turunan susu mengandung kalsium yang dapat dengan mudah diserap oleh tubuh. Karena itu, merupakan hal yang baik untuk menambahkan produk turunan susu ke dalam pola makan. Akan tetapi, produk turunan susu atau dairy sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan. Batasi asupan produk turunan susu menjadi empat porsi sajian per hari.
3. Ganti Garam dengan Lemon
Salah satu cara untuk mencegah maupun mengelola tekanan darah tinggi ialah dengan membatasi asupan garam. Hal ini penting untuk diperhatikan karena laki-laki cenderung lebih banyak mengonsumsi garam dibandingkan perempuan. Garam yang biasanya digunakan untuk memberi rasa masakan bisa diganti dengan sari lemon serta rempah-rempah.
4. Menyediakan Bayam
Seiring dengan bertambahnya usia, laki-laki akan lebih berisiko terhadap osteoporosis atau penurunan kepadatan tulang. Oleh karena itu, diperlukan beragam asupan zat gizi untuk menjaga kekuatan tulang. Salah satunya adalah kalsium yang bisa didapatkan dari sumber makanan lain selain produk turunan susu seperti bayam, ikan sardin dan almond.
5. Konsumsi Kulit Kentang
Serat pangan pada dasarnya bisa ditemukan dalam beragam jenis makanan, mulai dari gandum, kacang-kacangan, buah dan sayuran. Serat juga bisa didapatkan dari umbi-umbian. Akan tetapi, sebagian besar serat pada umbi-umbian terdapat pada bagian kulit. Oleh karena itu, bila sedang menyantap kentang, upayakan mengonsumsi kulitnya juga.