Kamis 04 Apr 2019 07:25 WIB

Benarkah Kentang tidak Baik untuk Kesehatan? (2)

Kentang mengandung lebih banyak potasium dibandingkan pisang

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Christiyaningsih
Kentang (Ilustrasi)
Foto: The Independent
Kentang (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kentang mungkin merupakan salah satu jenis sayuran yang lezat dan sangat mudah diolah dengan berbagai cara. Kentang bisa dipanggang, direbus, ditumbuk, dikukus, digoreng, bahkan diolah menjadi gnocchi dan pancake.

Terlepas dari itu, kentang kerap dicap sebagai makanan yang kurang menyehatkan jika dibandingkan dengan sayuran lain seperti bayam, brokoli, wortel hingga ubi. Padahal, kentang juga bisa menjadi sumber makanan yang menyehatkan bila diolah dan disajikan dengan cara yang benar.

Baca Juga

"Anda hanya perlu melihat pola makan anda secara keseluruhan dan memberi perhatian tentang bagaimana Anda memakan kentang, sama seperti yang harus Anda lakukan untuk makanan lainnya," ungkap ahli gizi Amanda Conway RD seperti dilansir Women's Health Magazine.

Kentang yang diolah dengan benar setidaknya memiliki empat manfaat menyehatkan bagi tubuh. Beberapa cara pengolahan kentang yang baik dan menyehatkan adalah dengan direbus, dibakar, atau dipanggang. Berikut ini adalah keempat manfaat kentang seperti dilansir Women's Health Magazine.

3. Mendukung Aktivitas Atletik

Tubuh sangat bergantung pada glikogen otot atau karbohidrat yang tersimpan di tubuh sebagai sumber energi saat tubuh melakukan olahraga berintensitas tinggi maupun berdurasi panjang. Dengan menyimpan karbohidrat di dalam tubuh, tubuh dapat melakukan olahraga dengan performa yang lebih baik. Performa olahraga yang lebih baik menunjukkan ada lebih banyak kalori yang dibakar dan lebih banyak otot yang dibangun.

Di samping itu, kentang juga mengandung lebih banyak potasium dibandingkan pisang. Dengan begitu, kentang juga dapat memberi elektrolit yang cukup bagi tubuh untuk menjalankan fungsi otot dengan baik.

4. Bernilai Gizi

Selama ini kentang mungkin hanya dianggap sebagai sumber karbohidrat yang tidak memiliki nilai gizi lain. Di satu sisi, kentang memang memiliki indeks glikemik yang tinggi sehingga dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang cepat setelah dikonsumsi.

Meski begitu, indeks glikemik yang tinggi pada kentang bisa diakali dengan melakukan kombinasi makanan yang tepat. Kentang bisa dikombinasikan dengan protein maupun lemak sehat seperti telur dan alpukat agar peningkatan kadar gula darah yang cepat setelah menyantap kentang bisa dihindari.

Tak hanya itu, kandungan pati dalam kentang juga sebenarnya tidak buruk. Sebaliknya, kentang diketahui mengandung pati resisten yang dapat membantu mengontrol kadar gula darah bila dikonsumsi secara utuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement