REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jamur selain bisa dikonsumsi ternyata juga bisa menyembuhkan penyakit. Bahkan kabarnya jamur dapat mengobati atau mencegah semua penyakit dari kanker hingga penyakit jantung. Tapi apakah itu benar? Dikutip dari Popular Science, berikut empat keuntungan yang akan kita petik jika mengonsumsi jamur.
1. Sumber vitamin D
Anda hanya perlu 10 hingga 15 menit terpapar sinar matahari tiga kali sepekan untuk mendapatkan dosis vitamin D yang diperlukan. Tetapi jika masih tidak mendapatkannya, Anda bisa menambahkan vitamin D dari makanan. Sumber utama adalah makanan hewani misalnya ikan berlemak atau minyak hati ikan dan produk susu. Beberapa sereal juga ada yang mengandung vitamin D tapi tidak banyak.
Ternyata jamur menghasilkan vitamin D secara alami dan berlimpah. Satu studi memperkirakan 100 gram porsi (3,5 ons) akan memasok 50 hingga 100 persen vitamin D dari dosis harian.
2. Penuh serat dan rendah lemak
Berdasarkan beratnya, banyak spesies jamur mengandung setidaknya 50 persen karbohidrat. Meskipun karbohidrat dianggap tidak sehat, sebagian besar karbohidrat dalam jamur sebenarnya adalah serat. Sel-sel jamur memiliki semua jenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna, yang kita sebut serat makanan. Serat itu memicu mikroba sehat di usus.
Sebagai bonus, jamur juga memiliki nutrisi lain seperti selenium, tembaga, niasin, fosfor, dan kalium. Semua itu adalah elemen penting (dalam jumlah kecil) untuk kesehatan Anda. Memasak jamur membantu melepaskannya. Jadi, lemparkan jamur-jamur itu ke dalam wajan sebelum dimakan.
3. Disebut cegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit neurodegeneratif
Ada sejumlah penelitian yang mengklaim menemukan hubungan antara jamur dan berbagai penyakit. Beberapa mencatat orang yang makan lebih banyak jamur cenderung memiliki tingkat kanker atau penyakit jantung yang lebih rendah. Sementara yang lain melihat bagaimana nutrisi spesifik yang diisolasi dari jamur mempengaruhi sel di laboratorium.
Berbagai komponen bersifat anti-inflamasi dan yang lainnya konon melawan tumor atau melindungi sistem saraf. Satu penelitian baru-baru ini mengaitkan konsumsi jamur dengan penurunan kognitif yang lebih rendah di usia tua.
Namun klaim ini dinilai tidak memiliki bukti kuat. Sebuah meta-analisis dari studi tersebut menyimpulkan sebagian besar dirancang dengan buruk, memiliki ukuran sampel yang kecil, gagal mereplikasi pekerjaan mereka, dan memiliki statistik yang merepotkan. Para penulis menulis tidak bijak memperkirakan hasil studi jamur ini pada manusia. Peneliti menganjurkan uji klinis yang lebih baik untuk menyelidiki apakah makanan jamur benar-benar dapat meningkatkan kesehatan kita.
Analisis lain, kali ini berfokus pada jamur seperti yang digunakan dalam pengobatan Cina tradisional. Analisis ini tidak hanya menyimpulkan bahwa 'tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung efektivitas persiapan ini dalam pengobatan penyakit manusia'. Tetapi juga memperingatkan tentang kontaminan yang berpotensi berbahaya pada jamur dan obat-obatan berbasis herbal.
4. Jamur enak
Jamur tak hanya bergizi tapi juga sangat lezat. Tumis bawang dan jamur dalam mentega kecil dengan taburan garam dan rasakan kelezatannya.