Rabu 27 Mar 2019 07:44 WIB

Lima Hal yang Terjadi di Tubuh Saat Tidur

Selama siklus tidur otak menghasilkan gelombang yang berbeda.

Rep: Noer Qomariah K/ Red: Indira Rezkisari
Tidur
Foto: pixabay
Tidur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semua orang tahu beristirahat di malam hari sangat penting. Tujuannya agar badan dapat berfungsi sebaik mungkin.

Namun, sebenarnya ada lebih banyak hal yang terjadi selama tidur. Otak Anda mulai dengan tidur ringan kemudian pindah ke tidur yang lebih dalam.

Baca Juga

Seperti yang dilansir dari Bussines Insider, Rabu (27/3), tubuh benar-benar melewati beberapa tahap tidur selama satu malam. Tahap ini dikelompokkan secara luar sebagai tidur Non-REM (NREM) dan tidur REM atau rapid eye movement.

Selama tahap siklus tidur ringan otak Anda berkembang dari menghasilkan gelombang alfa (keadaan non-rangsang) dan gelombang theta (sering dikaitkan dengan keadaan melamun) ke menghasilkan gelombang delta yang lebih lambat (menunjukkan tidur nyenyak). Saat tidur nyenyak, tubuh memperbaiki otot, jaringan, merangsang pertumbuhan, dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

Otak mengelola ingatan selama tidur REM. Otak menjadi lebih aktif, memilah  memori dan memproses informasi dari hari itu. Tahap ini disebut gerakan mata cepat karena mata benar-benar tersentak tak menentu.

“Tidur REM adalah tempat kreatif, abstrak, gaya bermimpi yang gila terjadi,” kata ahli saraf dan profesor psikologi di Hulht Internasional Bussiness School, Dr. Matt Johnson.

Otot-otot juga menjadi lumpuh. Dr Johnson mengungkapkan selama tidur REM, korteks frontal dimatikan. “Ini dilakukan karena korteks frontal mengendalikan pergerakan tubuh kita dan akan berbahaya bagi kita untuk bertidak sesuai mimpi kita,” kata Dr Johnson.

Sistem kekebalan mengalami percepatan. Ketika Anda sedang tidur, sistem kekebalan tubuh anda melawan infeksi dengan melepaskan sitokin atau sekelompok protein yang disekresikan oleh sel-sel sistem kekebalan tubuh dan digunakan untuk pengiriman bahan kimia.

Penelitian orang yang kurang tidur secara konsisten lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi. Tidur yang cukup penting untuk pemulihan dan mencegah penyakit.

Sistem saraf rileks dan suhu tubuh turun. Ketika tidur, sistem saraf simpatik Anda menjadi rileks. Akibatnya tekanan darah turun, pernapasan melambat, dan suhu tubuh menurun.

Menurut National Sleep Foundation, sel-sel pengatur suhu orak Anda benar-benar mati selama tidur REM. Ini berarti suhu tubuh Anda mencapai titik terendah beberapa jam sebelum bangun. Kenaikan suhu tubuh berikutnya dalah bagian dari bagaimana tubuh Anda bangun di pagi hari.

Salah satu cara untuk membantu Anda tertidur di malam hari adalah memastikan lingkungan tidur terasa sejuk. Ini dapat membantu memberi sinyal kepada tubuh bahwa inilah saatnya untuk beristirahat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement