Rabu 27 Mar 2019 06:39 WIB

Pelatih Yoga Alami Strok Akibat Yoga

Posisi kepala yang ekstrim dalam yoga bisa menimbulkan pendarahan pemicu strok.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Indira Rezkisari
Olahraga yoga
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Olahraga yoga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pelatih yoga, bernama Rebecca Leigh menderita strok parah akibat melakukan yoga dengan gaya yang ekstrem. Pada tahun 2017, Rebecca membagikan foto di akun instagram miliknya @rebeccaleigh yang sedang berada di rumah sakit.

Rebecca mengungkapkan, dirinya mengalami strok setelah pembuluh darahnya robek akibat melakukan gaya yoga headstand dan handstand. "Saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan mengalami strok pada usia saya, apalagi akibat melakukan yoga," tulis Rebecca di akun instagram pribadinya.

Baca Juga

Rebecca meminta, para pecinta yoga tidak menyalakan gaya berlebihan dalam olahraga yoga. Karena, headstand yang dilakukannya setiap hari berujung pada strok.

"Tidak ada pose atau gambar yang sebanding dengan apa yang telah saya alami. Jangan terlalu tergoda untuk melampaui batas kalian. Saya adalah bukti nyata bahwa itu tidak sepadan," kata Rebecca.

Dalam wawancara terbaru dengan media South West News Service (SWNS), Rebecca mengatakan mengalami migrain dan sakit pada leher. Namun, lanjut dia, sakit yang dirasakan berbeda dengan sakit pada leher biasanya.

"Mengerikan, rasanya seperti tirai turun di sekelilingku. Murid-muridku nampak berukuran berbeda. Aku tahu ada sesuatu yang sangat berbeda," katanya baru-baru ini.

Di ruang gawat darurat, di sebuah ruang pindai MRI, tersampaikan kabar mengejutkan bahwa Rebecca terkena strok. Rebecca tidak percaya atas kabar itu. "Seorang seumurku yang sehat, bisa terkena strok," katanya sangat terkejut.

Menurut, Kepala koresponden medis ABC News, Dr. Jennifer Ashton mengatakan pada dasarnya ada dua jenis strok. Pertama strok yang disebabkan oleh pendarahan. Kemudian, strok yang disebabkan oleh gumpalan atau pembuluh darah yang tersumbat.

Laporan kasus strok yang disebabkan oleh pendarahan terjadi karena kepala dalam posisi ekstrem (seperti tenggelam di salon rambut atau selama terapi Chiropractic). "Ada juga pembekuan darah pada arteri besar di leher karena melakukan posisi yang sama," kata Ashton.

Ashton menjelaskan, apapun jenis strok yang dialami, gejalanya hampir sama dan harus diwaspadai. Dia melanjutkan, jika ada seorang yang melihat wajah terkulai, lengan terasa lemah atau kesulitan bicara, mereka harus segera menelepon 911.

Ashton menghimbau supaya tidak meletakkan leher dalam sudut yang ekstrem, tidak menggosok atau memijat leher terlalu keras saat di salon. Menurutnya, sebelum memposisikan leher, baik saat melakukan yoga, chiropractor atau di salon rambut, sebaiknya dipikirkan dua kali.

Dia menganjurkan, lebih baik menghindari risiko sekecil apapun dari pada melakukan hal kecil tapi berisiko cidera atau bahkan strok. "Pahamilah, meskipun risiko itu kecil, lebih baik tidak mengambil risiko sama sekali," ungkapnya, dilansir dari Good Morning America.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement