Senin 25 Mar 2019 14:00 WIB

Empat Trik Tetap Sehat Saat Turunkan Berat Badan

Banyak tren diet dapat menurunkan berat badan tapi tidak menyehatkan

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Christiyaningsih
Kacang-kacangan (ilustrasi)
Foto: Safebee
Kacang-kacangan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurunkan berat badan memang cukup sulit untuk dilakukan. Namun ada yang lebih sulit dari sekedar menurunkan berat badan yaitu menjaga tubuh tetap sehat ketika menurunkan berat badan.

Hal ini dikarenakan ada cukup banyak tren pengaturan pola makan atau diet populer yang terbukti dapat menurunkan berat badan namun tidak menyehatkan. Diet-diet populer ini umumnya hanya berhasil menurunkan berat badan dalam waktu singkat. Namun setelah itu, terjadi efek yoyo di mana berat badan berhasil turun dalam waktu singkat kemudian melonjak naik ke berat badan semula atau bahkan melebihi sebelumnya.

Baca Juga

Masalah ini biasanya terjadi karena diet-diet yang diterapkan bukanlah diet yang bisa dilakukan secara berkelanjutan dalam jangka panjang. Diet-diet ini memangkas asupan kalori dengan cukup ekstrem sehingga seringkali tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi yang dibutuhkan.

Selain memilih diet yang tepat, pemilihan jenis makanan juga penting untuk menjaga kesehatan ketika seseorang berdiet untuk menurunkan berat badan. Berikut empat trik yang bisa dilakukan demi menjaga kesehatan selama berdiet seperti dilansir Inverse.

 

1. Gandum Utuh untuk Rasa Kenyang

Saat berdiet, tak ada salahnya memilih roti sebagai salah satu sumber karbohidrat. Namun ganti roti putih denga roti gandum utuh. Gandum utuh dapat memberi rasa kengang yang lebih lama sehingga di jam makan selanjutnya jumlah makanan yang dikonsumsi cenderung akan lebih sedikit.

Gandum utuh terdiri dari tiga komposisi utama yaitu bran, endosperm, dan germ. Komponen ini memungkinkan sebagian energi terlepas selama proses pencernaan berlangsung sehingga tubuh menyerap lebih sedikit kilojoule energi.

Gandum utuh juga memiliki manfaat dalam melindungi tubuh dari penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2 dan beberapa jenis kanker. Manfaat ini muncul karena gandum utuh membantu melancarkan fungsi usus dengan memberi makan bakteri baik usus dan meningkatkan jumlah tinja.

Gandum utuh juga bisa didapatkan dengan mudah. Selain dalam bentuk roti, gandum utuh bisa didapatkan dari oat hingga popcorn.

2. Sayuran Berwarna untuk Nutrisi

Saat berdiet, sangat dianjurkan untuk menyantap sayuran lebih banyak. Alasannya, sayuran merupakan sumber makanan yang kaya akan nutrisi esensial seperti folat, vitamin C, beragam jenis vitamin B, kalium, hingga serat.

Namun jangan hanya berpaku pada satu atau dua jenis sayuran. Upayakan menyantap sayuran dark berbagai jenis dan warna. Tiap warna pada sayuran ini biasanya mewakili jenis nutrisi yang terdapat dalam sayuran tersebut.

3. Mengemil Kacang

Berdiet bukan berarti harus melupakan camilan. Mengonsumsi camilan saat berdiet boleh dilakukan selama jenis camilan yang dipilih tepat. Salah satu makanan yang cocok untuk dijadikan camilan selama diet adalah kacang-kacangan.

Kacang-kacangan tak hanya kaya akan serat tetapi juga dapat memberi rasa kenyang lebih lama. Kacang-kacangan juga mengandung cukup banyak vitamin, mineral, lemak sehat hingga protein yang baik bagi kesehatan. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa konsumsi kacang dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan membantu mengelola diabetes tipe 2.

Namun konsumsi kacang-kacangan juga tidak boleh berlebihan. Cukup konsumsi satu genggam kacang atau sekitar 30 gram kacang untuk camilan. Kacang-kacangan ini juga bisa ditambahkan ke dalam makanan sebagai pelengkap.

4. Jauhkan Haus dengan Air Putih

Jangan terjebak dengan rasa lapar yang muncul. Terkadang tubuh memberi sinyal rasa lapar ketila sebenarnya tubuh merasa haus atau kekurangan cairan. Oleh karena itu, saat rasa lapar muncul, pastikan terlebih dahulu apa itu benar-benar rasa lapar sebelum menyantap makanan.

Caranya, cukup minum satu gelas air putih ketika rasa lapar muncul. Jika beberapa saat setelah minum air rasa lapar hilang, maka rasa lapar yang sebelumnya muncul sebenarnya adalah rasa haus. Namun bila setelah minum air masih merasa lapar, maka kemungkinan tubuh memang membutuhkan makan.

Orang-orang yang terbiasa meminum minuman bersoda bisa beralih ke air putih secara bertahap. Jumlah minuman bersoda yang biasa diminum bisa dikurangi setengahnya terlebih dahulu. Di saat yang sama, mulai perbanyak minum air putih hingga akhirnya bisa benar-benar lepas dari minuman bersoda.

Air putih merupakan salah satu faktor penting yang dibutuhkan tubuh. Air putih dapat membantu menjaga keseimbangan cairan, mengatur suhu tubuh, memengaruhi performa kognitif hingga menjaga kesehatan dan fungsi organ-organ penting seperti ginjal dan jantung.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement