REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bos agensi manajemen YG Entertainment yang membawahi BIGBANG dan grup K-pop lain mengatakan siap bekerja sama dengan otoritas dalam penyelidikan dugaan penggelapan pajak dan kasus jasa prostitusi yang melibatkan mantan anggota BIGBANG, Seungri. Yang Min-suk, Chief Executive YG Entertainment, menyatakan hal tersebut pada wartawan sebelum menghadiri rapat pemegang saham perusahaan di Seoul, Jumat.
"Saya menghadapi kasus ini dengan sangat serius. Saya akan bekerja sama dengan otoritas dalam penyelidikan," kata Yang seperti dilansir Yonhap.
National Tax Service membuat penyelidikan penggelapan pajak atas YG Entertainment awal pekan ini, di tengah penyelidikan polisi tentang skandal seks yang melibatkan Seungri, mantan anggota BIGBANG. Pekan lalu, YG Entertainment mengakhiri kontraknya dengan penyanyi 29 tahun yang sedang diselidiki atas kasus penyediaan jasa prostitusi untuk investor di klub malam, Seoul.
Tuduhan itu juga menyeret penyanyi Jung Joon-young yang ketahuan mendistribusikan video-videonya sedang berhubungan intim di grup chat, Seungri adalah salah satu orang di dalam grup itu. Penyanyi yang pernah tinggal di Jakarta saat belia itu diam-diam merekam video seks bersama 10 perempuan, kemudian mengunggahnya di chat room KakaoTalk yang anggotanya terdiri dari pesohor-pesohor.
Jung Joon-young akhirnya resmi ditahan pada Kamis (21/3). Di pengadilan, Jung mengakui kesalahannya.
"Saya minta maaf. Saya membuat kesalahan sangat besar, dan saya mengakui kesalahan ini," kata penyanyi 30 tahun itu sambil berkaca-kaca, membaca dari catatannya.
"Saya akan menerima putusan pengadilan."
"Saya minta maaf pada para perempuan yang menderita gara-gara saya. Saya akan menjalani hidup dengan bertobat atas kesalahan saya.