REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengetahuan penanganan pertama pada korban kecelakaan merupakan hal yang penting bagi setiap orang. Pengetahuan tentang pertolongan pertama bermanfaat untuk membantu atau mengatasi situasi kecelakaan di jalanan. Sayangnya, hingga saat ini masih banyak yang belum tahu atau belum menguasai pengetahuan tersebut.
Dokter spesialis bedah saraf Ferry Senjaya mengatakan dalam menghadapi situasi korban kecelakaan, setiap orang harus mengasumsikan korban mengalami cedera sesuatu. Hal itu ditujukan agar penanganannya hati-hati.
“Harus hati-hati karena kita tidak tahu dan kita harus asumsikan ada sesuatu. Barangkali memang tidak ada, tapi kita harus asumsikan ada sampai kita buktikan memang tidak ada,” ujar Ferry di Siloam Hospitals TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (20/3).
Karena itu, untuk memindahkan korban kecelakaan dari tempat kejadian menuju ke tempat yang lebih aman pun memerlukan teknik khusus. Teknik-teknik itu meliputi cara menggiring pasien, cara mengangkat, dan juga cara menggeser pasien.
Teknik-teknik itu diperlukan dan masyarakat harus mengetahuinya. Dengan demikian korban atau pasien tak mengalami cedera lebih lanjut. Mengingat masyarakat tak banyak mengetahui megenai pengetahuan itu, menurutnya, dia sebagai tenaga medis, harus terus meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengetahuan penanganan pertama.
“Selama ini kan masyarakat tidak tahu. Tahunya begitu kejadian tabrakan di jalan yang penting gotong saja dulu ramai-ramai. Itu memang tidak salah tapi memindahkannya harus berhati-hati,” jelas dia.
Ferry juga menyarankan sebaiknya setiap perusahaan memberikan pelatihan mengenai pertolongan pertama terutama dalam lingkup ketenagakerjaan kepada karyawannya. Malah sebaiknya pelatihan itu bisa diberikan kepada masyarakat yang lingkupnya lebih luas.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
