Selasa 19 Mar 2019 14:17 WIB

Anak yang Tampak Hiperaktif Belum Tentu ADHD

Orang tua kerap terlampau cepat menyimpulkan anaknya hiperaktif dan ADHD.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Anak penderita ADHD
Foto: healthliving
Anak penderita ADHD

REPUBLIKA.CO.ID, HAJARTA -- Saat melihat sikap anak yang terlalu aktif, sebagian orang tua dan guru kerap membuat kesimpulan sendiri. Mereka menilai anak tersebut pasti memiliki gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD).

Ahli sekaligus dekan University of Nevada, Ronald Brown, menyerukan agar anak tak buru-buru dilabel ADHD. Ia menjelaskan anak baru bisa dikatakan ADHD bila menunjukkan setidaknya enam ciri spesifik secara konsisten dalam waktu minimal enam bulan.

Baca Juga

Kesimpulannya pun tak ditarik semudah itu. Aneka ciri spesifik tersebut harus ditunjukkan oleh anak setidaknya pada dua lingkungan berbeda, misalnya di rumah dan di sekolah.

"Selain itu, ciri-ciri ini juga harus mengganggu fungsi-fungsi anak Anda dan menyebabkan dia tertinggal dari perkembangan normal anak seusianya," ungkap Brown seperti dilansir Health24.

Enam ciri khas pada anak ADHD ini berasal dari tiga kelompok gejala utama ADHD, yakni sulit memusatkan perhatian, hiperaktif, dan impulsif. Beberapa anak ADHD mungkin memiliki ciri-ciri khas ADHD yang hanya berasal dari satu kelompok gejala utama ADHD, sementara anak lainnya menunjukkan beberapa ciri yang berasal dari dua atau ketiga kelompok gejala utama ADHD.

Beberapa contoh ciri dalam kelompok gejala kesulitan memusatkan perhatian adalah disorganisasi, sulit memberikan perhatian pada hal detail, dan memiliki kecenderungan melakukan kesalahan akibat ceroboh. Ciri lainnya adalah sulit bertahan dalam satu topik ketika bicara, tidak mendengarkan orang lain, tidak mengikuti aturan sosial, dan mudah terganggu oleh hal-hal sepele yang umumnya diabaikan orang lain.

Sementara itu, kelompok gejala hiperaktif ditandai dengan adanya rasa gelisah dan bergerak-gerak ketika duduk, sering bangun dari duduk untuk berjalan atau lari berkeliling ruangan, dan berlari atau memanjat cukup sering di waktu yag tidak tepat. Ciri lain yang mungkin ditunjukkan anak ADHD terkait gejala hiperaktif adalah sulit untuk bermain dengan tenang.

Pada kelompok gejala impulsif, ada beberapa ciri yang mungkin ditunjukkan anak ADHD. Anak akan tampak sulit untuk menunggu waktu giliran, memberikan jawaban dengan memotong pertanyaan lawan bicara, dan sering mengganggu atau menyela orang lain. Ciri lain terkait gejala impulsif yang mungkin ditunjukkan anak ADHD adalah memulai percakapan pada waktu yang kurang tepat.

"Banyak dari gejala-gejala ini terjadi dari waktu ke waktu pada anak-anak muda dan terkadang pada orang dewasa," jelas Brown.

Terkadang, orang tua mungkin menyalahartikan anak yang aktif dan imajinatif sebagai anak ADHD. Padahal, kedua hal ini tidaklah sama. Berbeda dengan anak yang aktif dan imajinatif, anak dengan ADHD memiliki gangguan fungsional.

"Anak-anak dengan gangguan ini bisa memiliki performa akademik yang buruk, masalah berinteraksi dengan teman sebaya, dan bahkan bermasalah di rumah yang berlangsung konsisten," ungkap Brown.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement