Ahad 17 Mar 2019 06:30 WIB

Jangan Bersihkan Area Kewanitaan dengan Sabun Mandi Biasa

Area kewanitaan punya pH asam sedangkan sabun mandi biasa bersifat basa

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Christiyaningsih
Sabun batangan (ilustrasi).
Foto: wkp.maluke.com
Sabun batangan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Membersihkan vagina adalah hal yang penting dilakukan. Namun berhati-hatilah, jangan dibiasakan membersihkan area kewanitaan itu dengan cairan sabun mandi biasa.

Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dinda Derdameisya, menerangkan vagina yang sehat memiliki Potential of Hydrogen (pH) alami yang asam. Untuk itu dia menyarankan agar jangan membersihkan vagina dengan cairan yang memiliki pH basa seperti sabun mandi biasa.

“Sabun biasa ataupun sabun bayi itu mengandung pH yang basa. Biasanya pH sabun biasa di atas 7 dan tentu itu akan tidak baik jika digunakan pada area kewanitaan,” kata Dinda pada peluncuran Andalan Feminin Care baru-baru ini.

Baiknya, menurut Dinda, area kewanitaan dibersihkan dengan produk pembersih kewanitaan yang memiliki pH berkisar di antara 3,5 hingga 4,9. kisaran asam basa pH berkisar dari 1 hingga 14. pH kurang dari tujuh dikatakan asam, pH tujuh dikatakan normal, dan pH di atas tujuh dikatakan basa.

“Membersihkan area kewanitaan dengan pH yang asam mampu memberikan manfaat bagi kesehatan area kewanitaan,” kata Dinda.

Pemakaian produk pembersih kewanitaan juga harus dilakukan dengan benar. Dia menekankan produk pembersih kewanitaan yang beredar di pasaran hanya boleh digunakan untuk membersihkan area luar vagina. Karena, memang pH produk pembersih kewanitaan didesain hanya aman digunakan di bagian luar area kewanitaan. Sehingga akan berbahaya jika digunakan untuk bagian dalam vagina.

Sedangkan untuk bagian dalam area kewanitaan tidak boleh dibrsihkan sembarangan. Bagia dalam vagina hanya boleh dibersihkan oleh dokter. “Makanya kalau menggunakan produk pembersih kewanitaan, busanya jangan terlalu banyak. Jangan lupa bilaslah dengan bersih. Karena jika tidak, malah akan berbahaya,” tegas Dinda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement