Ahad 17 Mar 2019 06:00 WIB

Kenali Faktor-Faktor Penyebab Masalah Organ Kewanitaan

Gangguan pada organ kewanitaan terjadi karena faktor internal dan eksternal

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Christiyaningsih
Vagina (ilustrasi)
Foto: Google
Vagina (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kebersihan area kewanitaan menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan oleh perempuan di Indonesia. Apabila tidak dirawat dengan baik, daerah sensitif tersebut dapat memicu permasalahan kesehatan reproduksi di antaranya keputihan, iritasi, dan infeksi saluran kemih (ISK).

Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dinda Derdameisya, mengungkapkan beberapa faktor yang bisa memengaruhi kesehatan area kewanitaan. Pertama adalah faktor internal seperti adanya ketidakseimbangan hormon, pubertas, saat menstruasi, hingga kondisi seperti kehamilan, melahirkan, bahkan menopause.

Kedua, faktor eksternal yang disebabkan gaya hidup tidak sehat serta kebiasaan malas mengganti celana dalam saat tubuh berkeringat. Faktor lingkungan dan iklim di Indonesia yang panas serta lembab juga berkontribusi memicu terjadinya masalah kesehatan di organ kewanitaan.

“Menjaga area kebersihan area kewanitaan memang bukanlah hal yang mudah. Apabila cara yang digunakan salah, maka dapat menyebabkan permasalahan kesehatan reproduksi,” kata Dinda dalam peluncuran Andalan Feminin Care belum lama ini.

Salah satu masalah kesehatan organ reproduksi misalnya keputihan. Menurut dia, keputihan merupakan salah satu gejala adanya masalah dalam organ reproduksi perempuan. Jika tidak segera ditangani dengan baik akan berisiko mengakibatkan berbagai masalah sampai dengan infeksi menular seksual.

Untuk menjaga kebersihan area kewanitaan dengan benar, langkah yang bisa dilakukan yaitu dengan selalu membasuh area kewanitaan menggunakan air bersih. Rajinlah mengganti celana dalam minimal dua kali sehari dan pada saat area kewanitaan sedang lembab. Jangan lupa memilih celana dalam yang memiliki sirkulasi udara baik dan tidak menimbulkan iritasi.

“Kebersihan dan keamanan di area kewanitaan itu sangat penting. Itu juga kan berpengaruh pada kepercayaan diri,” kata dia.

Merujuk pada Jurnal Skala Husada yang ditulis oleh Wayan Mustika pada 2014, sebanyak 75 persen perempuan di Indonesia pernah mengalami keputihan minimal sekali dalam hidupnya. Sementara, riset Sultan Qaboos University Medical Journey 2013 juga menyebut 50 hingga 60 persen perempuan di dunia terinfeksi ISK. Sebanyak 80 persen dari mereka memiliki kemungkinan untuk terpapar ISK kembali.

Untuk itu, Dinda mengajak semua perempuan lebih peduli pada kebersihan dan kesehatan di area kewanitaan. Sehingga, perempuan di Indonesia bisa lebih produktif dan lebih sehat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement