Jumat 15 Mar 2019 20:55 WIB

Cara Mudah Agar Hidup Seimbang

Sesibuk apapun bekerja harus tetap memikirkan kehidupan pribadi.

Menonton televisi. Ilustrasi
Foto: .
Menonton televisi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menentukan prioritas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi bukanlah perkara mudah. Namun yang perlu diperhatikan adalah sesibuk apapun Anda bekerja, harus tetap memikirkan kehidupan pribadi.

Jangan sampai kesibukan justru membuat Anda tidak memiliki waktu untuk diri Anda sendiri. Menyeimbangkan antara kehidupan kerja dengan kehidupan pribadi disebut dengan work-life balance.

Baca Juga

Pentingnya menjaga keseimbangan hidup tak hanya untuk Anda yang bekerja untuk sebuah perusahaan. Pada kenyataannya kesibukan dalam bekerja jauh lebih dirasakan oleh mereka yang masih merintis usaha hingga mereka yang memiliki profesi sebagai freelancer atau pekerja lepas.

Mereka sering kali terjebak dengan manajemen waktu yang tak seimbang. Sehingga tidak bisa memisahkan mana kehidupan pribadi dan mana kehidupan pekerjaan. Lalu, bagaimana caranya agar hidup bisa seimbang? Berikut cara mudah yang bisa dilakukan

agar antara kehidupan pribadi dan pekerjaan seimbang seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Miliki waktu untuk bersantai

Jangankan manusia, mesin pun butuh waktu sejenak untuk tidak digunakan beroperasi. Begitu juga dengan tubuh Anda, juga butuh yang namanya santai sejenak untuk memulihkan energi.

Tentu saja, baik mesin maupun tubuh kita, jika terlalu dipaksakan untuk terus melakukan pekerjaan, maka bukan tidak mungkin akibatnya sangat fatal. Jika sebuah mesin, mungkin akan rusak dan tak berfungsi lagi.

Begitu juga badan, bisa saja daya tahan tubuh terus melemah dan akhirnya jatuh sakit. Kalau sudah begitu, bukannya bisa cepat menyelesaikan pekerjaan dan menikmati hasilnya, tapi justru jatuh sakit dan banyak hal akan terbengkalai.

2. Lakukan yang terbaik, bukan terlalu perfeksionis

Salah satu penyebab work-life balance Anda tak terjaga dengan baik adalah kebiasaan perfeksionis. Sebenarnyaa menjadi seseorang dengan sifat perfeksionis bukanlah hal buruk karena berusaha memberikan yang terbaik untuk perusahaan.

Melakukan sesuatu secara maksimal memang sudah jadi keharusan. Tapi bukan berarti secara berlebihan atau melakukan segala sesuatunya secara sempurna. Anda harus bisa memilah-milah apa yang harus dan tidak perlu dilakukan secara perfeksionis.

Mulailah untuk menjadi sosok yang mengerjakan sesuatu dengan baik tanpa harus membuatnya menjadi sesempurna mungkin. Sedikit kesalahan adalah sebuah hal yang wajar karena terkadang tidak semuanya akan selalu sesuai rencana.

Dengan mengurangi sifat perfeksionis, Anda pun dapat mencoba menjadi pribadi yang lebih berdamai dengan diri Anda sendiri tanpa terbebani hal-hal kecil yang sering kali menjadi masalah.

3. Tak perlu selalu siap sedia, sesekali beranilah mengatakan tidak

Alasan selanjutnya yang membuat work-life balance Anda menjadi terganggu adalah terlalu sulit mengatakan tidak pada orang lain. Imbasnya diri Anda sendiri justru kelelahan karena harus memenuhi semua keinginan orang lain.

Sebelum Anda menentukan jawaban atas permintaan teman atau orang lain, tetaplah ingat bahwa prioritas utama Anda adalah pekerjaan yang Anda miliki. Begitu juga sebaliknya, tidak semua pekerjaan itu bisa dibebankan pada Anda.

Tak perlu menjadi orang yang selalu siap sedia siapapun yang meminta, baik di lingkungan kerja maupun teman dan keluarga. Ada kalanya Anda harus bisa mengukur kesanggupan diri untuk melakukan sesuatu hal.

4. Hindari menunda pekerjaan dan tetap fokus

Kebiasaan selanjutnya yang dapat memengaruhi work-life balance adalah dengan selalu

menunda-nunda pekerjaan dan sering kali tidak fokus dengan apa yang dilakukan. Hal

tersebut dapat berakibat menumpuknya pekerjaan dan mengganggu waktu lain yang Anda miliki.

Terlebih jika Anda memiliki kebiasaan menyelesaikan pekerjaan di saat waktu-waktu terakhir yang akan berimbas pada risiko lebih fatal. Tentu saja Anda pun tak akan mendapatkan work-life balance.

Oleh karena itu selesaikan tugas di awal waktu, sehingga Anda memiliki waku yang cukup banyak guna menyelaraskan antara pekerjaan dan waktu untuk pribadi.

5. Hindari membawa pekerjaan ke rumah

Selanjutnya yang perlu Anda lakukan untuk menjaga work-life balance adalah dengan

menghindari membawa pekerjaan ke rumah. Jika Anda membawa pekerjaan ke rumah,

mengindikasikan bahwa Anda bekerja tidak secara efisien.

Namun jika Anda telah bekerja secara efisien dan pekerjaan selalu tidak selesai tepat waktu, hal tersebut pun dapat mengindikasikan bahwa pekerjaan yang diberikan melebihi kapasitas Anda.

Cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan memaksimalkan waktu yang Anda miliki di kantor dan menyelesaikan segala urusan yang berhubungan dengan pekerjaan di tempat kerja. Anda bisa menyampaikan kepada atasan bahwa apa yang telah ditugaskan ke Anda tidak sesuai alias melebihi kapasitas yang semestinya. Jadi, hindari membawa pekerjaan ke rumah yang dapat berakibat fatal pada keseimbangan hidup Anda.

6. Kurangi penggunaan gadget dan media sosial

Kemajuan teknologi informasi saat ini membuat waktu bekerja dan kehidupan pribadi

menjadi lebih cepat dan dinamis. Saat ini dengan menggunakan smartphone Anda bisa

mengirimkan email serta membalasnya saat itu juga.

Bahkan, saat ini dengan menggunakan aplikasi chat pun, membahas pekerjaan dapat

dilakukan kapan pun dan dimana pun Anda berada dengan mudah. Di lain sisi hal ini dapat memberikan dampak positif sekaligus negatif, karena bisa saja kehidupan pribadi Anda menjadi terganggu.

Kualitas tidur, waktu dengan keluarga, hingga hari libur Anda pun bukan lagi menjadi waktu untuk beristirahat, tapi justru menjadi waktu untuk tetap memantau pekerjaan. Oleh karena itu cobalah untuk mengurangi penggunaan gadget serta media sosial dan fokus dengan diri Anda serta keluarga.

7. Memahami pentingnya membatasi diri

Belajarlah untuk memahami pentingnya membatasi diri dengan cara yang sederhana.

Contohnya, membatasi waktu kerja yang sering kali overtime (lembur). Hal tersebut

diperburuk dengan dinamisme kehidupan kantor yang saat ini banyak memunculkan budaya pekerjaan baru yakni waktu yang lebih fleksibel.

Untuk mengatasinya, Anda hanya perlu mengatur waktu yang ada, sehingga jumlah jam kerja yang Anda keluarkan pun tak menyiksa diri sendiri. Jika Anda bekerja dari jam 9 pagi misalnya, cobalah untuk menentukan batasan jam berapa Anda harus sudah pulang, terkecuali memang sedang dihadapkan dengan project yang tidak dapat ditinggalkan.

Mulai sayangi diri dan katakan tidak untuk urusan yang tak penting

Mulailah menyayangi diri Anda sendiri dan jangan ragu mengatakan tidak untuk urusan yang lebih banyak merugikan waktu istirahat Anda. Bisa jadi saat ini Anda tak mudah lelah lantaran umur yang masih muda.

Tapi ingat, saat Anda sudah memasuki usia kepala tiga, Anda akan lebih mencari waktu untuk banyak istirahat lantaran badan lebih mudah lelah. Sayangi diri dengan menyeimbangkan hidup antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement