REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Hasil penelitian baru di Amerika Serikat (AS) menemukan bayi yang disusui ASI secara eksklusif selama tiga bulan pertama kehidupan punya risiko lebih rendah terkena eksim di masa kanak-kanak. Risiko ini lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang disusui untuk waktu yang lebih sedikit atau tidak sama sekali.
Eksim adalah kondisi kronis yang menyebabkan kulit menjadi gatal, kering, pecah-pecah, dan merah. Gangguan kesehatan ini memengaruhi sekitar satu dari lima anak dan satu dari 10 orang dewasa di negara maju.
Studi dilakukan para peneliti di Children's National Medical Center dengan melihat data yang dikumpulkan dari Studi Praktik Pemberian Makan Bayi II. Studi ini adalah sebuah studi longitudinal yang dipimpin oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Food and Drug Administration ( FDA). Riset tersebut memberikan informasi tentang diet sekitar dua ribu wanita hamil selama trimester ketiga serta kebiasaan menyusui selama tahun pertama bayi mereka.
Para peneliti juga menindaklanjuti 1.520 anak-anak untuk melihat pola makan, kesehatan, dan perkembangan mereka pada usia enam tahun. Temuan itu menunjukkan anak-anak yang diberi ASI eksklusif selama tiga bulan pertama kehidupan memiliki kemungkinan lebih rendah mengalami eksim pada usia enam tahun. Risiko mereka lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang tidak disusui atau disusui untuk dalam yang lebih sedikit.
Para peneliti juga menemukan anak-anak dengan riwayat keluarga alergi makanan atau status sosial ekonomi yang lebih tinggi memiliki peluang lebih tinggi untuk didiagnosis eksim. "Bukti bahwa menyusui secara eksklusif melindungi anak-anak dari pengembangan eksim di kemudian hari tetap beragam," kata penulis utama Katherine M. Balas dilansir dari Malay Mail. “Tim peneliti kami berusaha membantu mengisi kesenjangan data itu," lanjutnya.
“Anak-anak yang diberi ASI eksklusif selama tiga bulan atau lebih secara signifikan lebih kecil kemungkinan mengalami eksim pada usia enam tahun, dibandingkan dengan teman sebaya yang tidak pernah disusui atau yang disusui selama kurang dari tiga bulan,” Balas menambahkan.
Hasil studi tersebut sudah dipresentasikan pada Pertemuan Tahunan 2019 American Academy of Allergy, Asthma, & Immunology. Walaupun pemberian ASI eksklusif mungkin tidak mencegah anak-anak dari terkena eksim, itu mungkin melindungi mereka dari penyebaran eksim yang berkepanjangan.
Hasil ini juga didukung oleh mereka yang berasal dari penelitian skala besar yang dilakukan oleh peneliti Inggris, AS, dan Kanada. Penelitian skala besar ini mengamati 17.046 ibu dan bayi mereka yang baru lahir untuk menemukan bahwa bayi yang disusui secara eksklusif sejak lahir untuk periode yang berkelanjutan memiliki 54 persen risiko eksim yang lebih rendah pada usia 16 tahun.