Kamis 21 Feb 2019 16:00 WIB

Tongseng Pak Budi Padukan 22 Rempah Asli Indonesia

Potongan kambing, kol, dan tomat berkuah gurih pedas selalu menggiurkan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
Tongseng Pak Budi menjadi satu dari 10 penjaja kuliner lintas generasi yang akan hadir dalam Festival Jajanan Bango (FJB) tahun 2019.
Foto: Republika/Gumanti Awaliyah
Tongseng Pak Budi menjadi satu dari 10 penjaja kuliner lintas generasi yang akan hadir dalam Festival Jajanan Bango (FJB) tahun 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Semangkuk tongseng hangat nan mengepul cukup ampuh menghangatkan tubuh di musim penghujan. Potongan daging kambing, kol, tomat, dan kuah gurih pedas menjadi sajian yang menggiurkan. Apalagi, tongseng itu diracik dengan bumbu autentik seperti di Warung Sate dan Tongseng Pak Budi yang dijamin akan mampu memanjakan lidah.

Perpaduan 22 rempah asli Indonesia membuat cita rasa tongseng kambing Pak Budi sangat khas dan beda dari yang lain. Nama Pak Budi sendiri, merupakan nama pendek dari Eko Setiyabudi. Dia adalah generasi kedua yang meneruskan usaha almarhum ayahnya, Senen Riyanto.

Baca Juga

Eko berkisah, almarhum ayahnya telah mewariskan semua rahasia kelezatan di warungnya ke tangan Eko dan semua itu tetap dijalankan sampai sekarang. Mulai dari paduan rempah, pemilihan kecap berkualitas hingga dan cara pengolahan dengan menggunakan bara api dan wajan dari baja. Sehingga kematangan kuah gulai tongseng akan semakin sempurna.

“Tongseng yang lain itu kan biasanya menggunakan bumbu kemasan yang langsung jadi, nah kita benar-benar meracik sendiri rempahnya,” kata Eko di Kemang Jakarta Selatan, Kamis (21/2).

Warung Sate dan Kambing Pak Budi akan hadir dalam Festival Jajanan Bango (FJB) 2019. Usaha yang dirintis mulai tahun 1985 ini akan menjadi satu dari 10 penjaja kuliner lintas generasi.

Warung Sate dan Tongseng Pak Budi kini telah membuka tiga cabang di Jakarta. Dengan harga Rp 25 ribu untuk satu porsi, tongseng Pak Budi tidak pernah sepi dari para pelanggan dan pemburu kuliner Nusantara.

“Alhamdulillah tidak pernah sepi, ada barangkali ratusan ya setiap harinya yang makan di warung saya,” kata Eko.

Ada hal unik yang rutin dia lakukan untuk memastikan cita rasa tongseng di tiga warung miliknya tetap sama. Dia selalu berkeliling mencicipi olahan tongseng setiap juru masak di warungnya. Hal itu dilakukan demi menjaga kualitas rasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement