Rabu 20 Feb 2019 21:00 WIB

Menjajal Skytrain dan MRT di Ibu Kota Negeri Gajah Putih

BTS Skytrain dan MRT memudahkan warga Bangkok dan turis asing berpindah tempat.

BTS Skytrain di Bangkok, Thailand.
Foto: Flickr
Warga Bangkok, Thailand mengantre di stasiun MRT.

Berada di area terbuka, suasana stasiun BTS Skytrain jauh lebih hingar-bingar ketimbang MRT yang tenang. Warna-warni menghiasi stasiun, iklan-iklan mencolok menghiasi tiap sudut, bahkan seluruh eksterior dan interior kereta merupakan iklan berjalan.

Jenis toko yang menghiasi bagian depan stasiun BTS Skytrain rata-rata serupa di semua tempat: kios restoran siap saji yang menjual camilan, kedai minuman seperti thai tea, salon kuku, kios penjual kaos kaki, dan kosmetik sampai mesin penjual minuman. ATM dan tempat menukar uang juga lazim ditemui di stasiun BTS Skytrain.

Calon penumpang bisa menaiki tangga, eskalator atau elevator menuju loket BTS Skytrain. Pembelian tiket sekali jalan bisa dilakukan secara mandiri di mesin-mesin yang tersedia atau langsung di loket yang dijaga petugas.

Turis yang tidak mengerti bahasa Thailand tetap bisa membeli tiket sendiri karena tersedia pilihan bahasa Inggris. Layar sentuh akan menunjukkan peta BTS Skytrain, cukup pilih stasiun tujuan dan mesin akan menunjukkan berapa jumlah uang yang harus dimasukkan.

Kebanyakan mesin hanya menerima uang logam, tapi di sebagian stasiun ada pula mesin yang menerima uang kertas. Mesin akan mengeluarkan selembar tiket dan uang kembalian (jika ada).

Setelah melakukan "tap in" dan melewati palang tiket yang otomatis terbuka, ada seorang penjaga yang siap memeriksa bawaan penumpang. Namun proses ini tidak wajib dilewati. Kebanyakan calon penumpang langsung melewati petugas tanpa memperlihatkan isi bawaan mereka.

Proses serupa berlaku saat menaiki MRT. Alih-alih selembar tiket, yang keluar dari mesin tiket adalah token berwarna hitam.

Token ini dipakai untuk membuka palang masuk dengan cara disentuhkan ke panel yang tersedia, lalu dimasukkan ke dalam lubang mirip lubang celengan saat keluar dari stasiun. Secara keseluruhan, MRT terasa lebih tenang karena hingar bingar dunia luar teredam di bawah tanah. Pendingin udara menyejukkan kulit yang kepanasan akibat sengatan matahari Bangkok.

Ada bagian khusus yang diisi pertokoan di stasiun MRT, tepatnya satu lantai di atas peron. Di sana berjejer restoran-restoran berukuran sedang, minimarket, sampai deretan meja dan kursi yang bisa dipakai untuk nongkrong. Suasananya mirip seperti mal dalam versi mini. Sama seperti kebiasaan penumpang BTS Skytrain, para penumpang selalu berbaris rapi menanti datangnya kereta yang jadwalnya tertera di layar dekat peron.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement