REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penelitian baru menemukan, satu dari 10 orang Inggris pernah berpura-pura menjadi vegan dan seperempat orang Inggris mengaku pernah berpura-pura menjadi vegetarian. Alasan utama mereka berbohong tentang pilihan makanan mereka adalah karena mereka mencoba mengesankan orang yang mereka sukai.
Dilansir di Female First, Selasa (19/2), ditemukannya semakin banyak orang yang memilih untuk menjadi vegetarian atau menjadi vegan. Ditemukan pula beberapa orang Inggris berbohong tentang pola makan mereka demi mengesankan orang lain. Mereka bahkan berbohong untuk popularitas di media sosial.
Hanya satu dari tiga yang berbohong mengungkapkan akan benar-benar mempertimbangkan membuat perubahan. Penelitian yang dilakukan oleh www.moneysavingheroes.co.uk ditujukan sebagai bagian dari penelitian yang sedang berlangsung terhadap sikap sosial masyarakat Inggris. Sebanyak 2.409 warga Inggris di atas usia 18 ditanyai untuk tujuan penelitian.
Awalnya, semua responden ditanya "Apakah Anda pernah berpura-pura menjadi vegan?" Sebanyak 10 persen responden mengakui 'ya' yang pernah mereka lakukan sebelumnya setidaknya satu kali. Namun, lebih banyak responden mengaku berpura-pura menjadi vegetarian setidaknya sekali (26 persen).
Responden yang menyatakan berpura-pura menjadi vegetarian atau vegan ditanyai mengapa mereka melakukannya. Mereka diberi daftar kemungkinan alasan dan diminta untuk memilih yang paling banyak diterapkan.
Hasilnya, sebanyak 32 persen memilih pilihan “Mencoba mengesankan orang lain”. Lalu 22 persen memilih “Saya ingin menonjol”. Dan sebanyak 19 persen memilih “Untuk mendapatkan popularitas media sosial”.
Lalu, sebanyak 17 persen memilih “Untuk mengesankan teman-teman”, dan sebanyak enam persen memilih “Saya merasa tertekan berbohong”.
Para responden juga ditanya, apakah mereka memalsukan kebiasaan makan mereka. Mereka pun menjawab yang paling sesuai dengan kondisi mereka.
Sebanyak 31 persen responden mengatakan mereka berpura-pura menjadi vegan atau vegetarian di acara publik. Lalu, sebanyak 30 persen responden mengatakan mereka melakukannya saat keluar untuk makan malam.
Sebanyak 13 persen dari mereka mengatakan mereka telah berselisih tentang diet mereka saat keluar untuk minum-minum di bar. Ketika ditanya apakah mereka akan memalsukan pembatasan diet lagi di masa depan, sebanyak 42 persen mengatakan mereka 'kemungkinan akan memalsukannya lagi”.
Hingga hasil akhirnya, dari responden yang berbohong tentang menjadi vegan atau vegetarian sebelumnya, 1 dari 3 atau sebanyak 34 persen mengatakan mereka akan mempertimbangkan untuk benar-benar melakukan perubahan pada pola makan mereka.
Sementara sisanya, sebanyak 66 persen responden mengatakan mereka tidak mau, dengan alasan yang dikutip, termasuk 'Saya sangat suka daging' (27 persen), 'Sepertinya terlalu sulit' (24 persen), dan 'Ini lebih mahal daripada diet saya yang biasa' (19 persen).
Juru bicara dari www.moneysavingheroes.co.uk George Charles, menjelaskan, jumlah vegetarian dan vegan di Inggris terus bertambah dari tahun ke tahun, dan bahkan idak menunjukkan tanda-tanda melambat. “Sekarang telah mencapai titik di mana orang bersedia berbohong tentang apakah diet mereka hanya untuk mengesankan orang lain yang sejujurnya cukup mengejutkan,” kata dia.
Dia menambahkan, jika seseorang ingin menjadi vegan atau vegetarian, dia harus berkomitmen untuk itu dan tidak hidup dalam kebohongan. Banyak yang membuat perubahan ini untuk alasan yang baik, seperti kesejahteraan hewan.
“Penting juga untuk dicatat menjadi vegetarian atau vegan tidak selalu berarti itu akan berarti menjadi lebih mahal untuk dimakan. Pasti ada pilihan murah di luar sana untuk pemakan non-daging,” kata dia.