Sabtu 16 Feb 2019 10:06 WIB

Lima Mitos Menstruasi yang Perlu Ditinggalkan

Beberapa orang berpikir mandi saat menstruasi tidak aman.

Rep: Santi Sopia/ Red: Ani Nursalikah
Menstruasi dipengaruhi oleh otak, jika stres bukan tak mungkin jadwal datang bulan pun berantakan.
Foto:
Menstruasi dipengaruhi oleh otak, jika stres bukan tak mungkin jadwal datang bulan pun berantakan.

Sinkronisasi menstruasi

Satu pertanyaan yang banyak meluas adalah apakah mens bisa disinkronkan? Misalnya, jika dua atau lebih wanita menghabiskan cukup waktu bersama, mungkin sebagai teman sekamar, apakah mereka akan mengalami menstruasi pada saat yang sama?

Salah satu ramaja perempuan mengatakan dia bahkan diajari tentang sinkronisasi mens di sekolah, dan masih bertanya-tanya apakah anggapan itu akurat? "Saya mendengar tentang sinkronisasi waktu yang lama ketika saya belajar di sekolah khusus perempuan. Kemudian, ketika saya mulai hidup dengan (dua teman sekamar perempuan saya), saya perhatikan kami sering mengalami menstruasi pada waktu yang bersamaan. (Teman lain) mengatakan ini disebabkan hormon pelepas alfa-wanita yang memengaruhi siklus menstruasi wanita lain di sekitarnya," ujar remaja itu.

Namun, apakah itu benar? Bagaimanapun, banyak dari kita mungkin mengalami sinkronisasi haid di beberapa titik, di sekolah, tempat kerja, atau lingkungan berbagi rumah.

Gagasan sinkronisasi haid pertama kali muncul sebagai ide ilmiah dalam artikel Nature 1971. Artikel ini berpendapat wanita yang tinggal di lingkungan dekat teman sekamar di asrama perguruan tinggi atau teman dekat lainnya bisa mengalami peningkatan sinkronisasi haid.

Penulis penelitian percaya ini mungkin terjadi karena para wanita yang tinggal sangat dekat telah bertukar feromon dari waktu ke waktu, yang akhirnya mengarah pada fenomena ini. Namun, penelitian selanjutnya meragukan para peneliti metodologi yang digunakan untuk penelitian 1971.

Studi-studi selanjutnya justru menyoroti banyak kekurangan dan faktor-faktor pemodifikasi yang belum dicatat oleh penelitian 1971. Mereka juga mencatat kurangnya bukti empiris untuk sinkronisasi dalam studi sebelumnya dari populasi Barat dan non-Barat.

Penelitian yang dipublikasikan baru-baru ini tidak menemukan teman sekamar di perguruan tinggi mengalami sinkronisasi menstruasi. Sejak itu, para peneliti menjadi lebih cenderung meyakini gagasan itu tidak lain adalah mitos abadi, dengan segala sinkroni yang murni kebetulan.

Penggunaan tampon

Beberapa kesalahpahaman yang paling persisten mengacu pada penggunaan tampon untuk menyerap darah mens. Seseorang harus memasukkan tampon ke dalam organ kewanitaan. Beberapa orang mungkin khawatir ini dapat menyebabkan kerusakan.

Satu kekhawatiran utama adalah memasukkan tampon dapat merobek selaput dara, yang, biasa dikenal dengan istilah populer sebagai tanda keperawanan. Pada kenyataannya, selaput dara adalah selaput melar yang melapisi lubang organ kewanitaan dan biasanya tidak menutupi lubang organ.

Jika ini masalahnya, selaput dara akan menghalangi darah menstruasi dan jenis keluarnya cairan lainnya dari tubuh. Ini akan berbahaya, membutuhkan intervensi bedah untuk memperbaikinya.

Karena selaput dara melar, memasukkan benda sekecil tampon tidak akan terlalu sakit. Dan karena darah melumasi organ selama mens, maka memasukkan tampon bisa terasa nyaman jika dilakukan dengan benar. Jika masih tidak nyaman, coba gunakan pelumas untuk membantu memasukkan tampon.

photo

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement