Jumat 08 Feb 2019 12:22 WIB

Jangan Biarkan Anak Sikat Gigi Sendirian

Penggunaan pasta gigi terlalu banyak tingkatkan risiko gigi bernoda.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah anak dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-Kota Kediri mengikuti sikat gigi massal yang diselenggarakan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) di Taman Tirtoyoso, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (01/12/2018).
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Sejumlah anak dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-Kota Kediri mengikuti sikat gigi massal yang diselenggarakan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) di Taman Tirtoyoso, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (01/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak yang mulai beranjak besar memang perlu diajarkan untuk menyikat gigi sendiri. Namun orang tua sebaiknya tidak membiarkan anak mereka sikat gigi sendirian tanpa pendampingan.

Menurut studi terbaru yang dilakukan Center for Disease Control and Prevention (CDC), hampir setengah dari populasi anak kecil yang menggunakan terlalu banyak pasta gigi saat menyikat gigi. Pasta gigi yang terlalu banyak dapat meningkatkan risiko anak terhadap gigi bernoda.

Baca Juga

Berdasarkan studi ini, sekitar 40 persen anak-anak berusia 3-6 tahun menggunakan sikat gigi dengan pasta gigi menutupi seluruh atau setengah dari permukaan sikat. Padahal, jumlah pasta gigi yang disarankan untuk kelompok usia ini saat menyikat gigi tidak lebih besar dari ukuran kacang polong.

Sejak kecil, anak-anak sudah disarankan untuk menyikat gigi dengan pasta gigi berfluoride. Alasannya, fluoride bisa memberi banyak manfaat kesehatan bila digunakan dalam jumlah yang tepat.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengawasi seberapa banyak jumlah pasta gigi yang digunakan anak ketika menyikat gigi. Anak-anak berusia di bawah tiga tahun sebaiknya hanya menggunakan pasta gigi sebesar satu bulir beras. Sedangkan anak berusia 3-6 tahun sebaiknya hanya menggunakan pasta gigi sebesar satu buah kacang polong.

Terlalu banyak fluoride ketika anak menyikat gigi dapat membuat gigi anak tampak bernoda putih di masa mendatang. Kondisi ini dikenal sebagai dental fluoride. Dalam kasus ekstrim, gigi anak bahkan bisa berbintik-bintik akibat fluoride.

Seperti dilansir Times of India, pendampingan orang tua saat anak menyikat gigi juga penting untuk memastikan anak tidak memakan pasta gigi. Rasa pasta gigi anak yang manis kerap mendorong anak untuk mencoba-coba pasta gigi. Cukup banyak anak yang memakan pasta gigi sebelum mulai menyikat gigi.

Sering mengonsumsi pasta gigi dapat membuat asupan fluoride pada anak jadi berlebih. Seperti diketahui, saat ini fluoride juga bisa didapatkan dari air minum. Terpapar fluoride terlalu banyak dapat menyebabkan terjadinya fluorosis tulang. Kondisi dapat memicu terjadinya osteosklerosis, kalsifikasi ligamen dan tendon serta kelainan tulang.

Oleh karena itu, orang tua tetap perlu memberikan pendampingan ketika anak-anak menyikat gigi sendiri. Pastikan anak tidak menggunakan pasta gigi dalam jumlah berlebi, dilansir dari Times of India.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement